jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memastikan susunan Kabinet Kerja jilid II telah rampung dan akan disampaikan setelah dia dilantik pada Minggu (20/10).
Salah satu nama tokoh yang disebut-sebut sebagai calon menteri Jokowi itu adalah Erick Thohir. Erick adalah mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).
BACA JUGA: Aliansi Relawan Jokowi Usulkan Haidar Alwi Jadi Menteri BUMN
Erick dikabarkan bakal mengisi jabatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Namun, kepastian namanya baru akan disampaikan Jokowi setelah pelantikan.
Menurut Pengamat Ekonomi dan Politik, Salamudin Daeng, siapa pun calon Menteri BUMN yang terpilih nantinya, harus memiliki rekam jejak yang bersih. Terutama bebas dari kasus hukum.
BACA JUGA: Keluar dari Kantor di Samping Istana, Erick Thohir: Saya Diminta Mulai Komunikasi
Selain itu, Daeng juga meminta agar kandidat tersebut harus bebas dari konflik kepentingan pribadi. Sebab jabatan itu sangat strategis yakni mengelola ratusan perusahaan pelat merah.
"Harus melepas kepentingan bisnisnya. Menteri BUMN harus punya visi sesuai amanat pasal 33 UUD 1945," tegas Daeng saat dihubungi, Jakarta, Kamis (17/10).
BACA JUGA: Ingat ya, Erick Thohir Pernah Bilang tak Tertarik jadi Menteri
Senada dengan Daeng, Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhamad Faisal mengungkapkan kekhawatirannya jika posisi Menteri BUMN berasal dari kalangan pengusaha seperti Erick Thohir.
Seperti diketahui, Erick merupakan kalangan pengusaha yang memiliki jaringan bisnis yang begitu luas. Mulai dari bisnis media hingga batu bara.
"Ini akan menuntut Erick Thohir untuk memilah antara kepentingan bisnis pribadinya dengan perusahaan BUMN. Jadi sangat rentan (konflik kepentingan pribadi) menurut saya," ujarnya.
Faisal pun berharap agar posisi Menteri BUMN dapat diisi oleh orang-orang yang memiliki integritas yang tinggi. Karena akan banyak kepentingan politik di dalam BUMN.(flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia