Pesan Wakil Ketua MPR RI untuk Pertahankan Ideologi Pancasila

Senin, 06 Desember 2021 – 16:03 WIB
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah memberikan pidato saat membuka Kongres IV PA GMNI di Bandung pada Senin (6/12). Foto: Humas MPR RI

jpnn.com, BANDUNG - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah memberikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo yang mengantipasi setiap penetrasi ideologi asing yang merongrong nasionalisme dan Pancasila.

Upaya antisipatif presiden itu, antara lain, menetapkan Hari Santri Nasional, Hari Lahir Pancasila 1 Juni, dan membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

BACA JUGA: MPR RI Dorong Kadin Dampingi UMKM Songsong Era Ekonomi Digital

‘’Kebijakan presiden ini menjadi simbol persenyawaan antara Islam dan kebangsaan,'' ujar Ahmad.

Pembentukan BPIP juga sangat penting. Badan ini menjadi leading sector pembinaan mental ideologi bangsa.

BACA JUGA: Ketua MPR RI Bamsoet Dukung Investasi Bersifat Indonesia Sentris

Ahmad Basarah memberikan pidato politik saat membuka Kongres IV PA GMNI di Bandung, Senin (6/12).

Kongres itu berlangsung pada 6–8 Desember 2021.

BACA JUGA: MPR RI Buktikan Reformasi Birokrasi Berjalan

Dalam kongres itu, Ahmad Basarah menjelaskan, sebagai ideologi, Pancasila bukan tanpa tantangan.

Dari Barat, tantangan datang dari sejumlah ilmuwan sosial yang menyatakan pertarungan ideologi sudah berakhir.

Dunia hanya didominasi liberalisme-kapitalisme yang tampil sebagai pemenang setelah Uni Soviet dan Tembok Berlin runtuh.

Ketua Umum DPP Persatuan Alumni GMNI itu melanjutkan, pandangan tersebut disampaikan Daniel Bell yang menulis The End of Ideology.

Kapitalisme liberal adalah akhir sejarah umat manusia dan liberalisme-kapitalisme keluar sebagai pemenangnya.

Hal itu justru menjadi antitesis kebangkitan radikalisme dan ekstremisme.

''Mereka menolak dan memusuhi sistem sosial yang multikultural, Pancasila, NKRI, hingga pemerintahan yang menjalankan mandat rakyat yang dipilih secara demokratis,'' jelas Ahmd Basarah.

Ahmad menilai, kondisi seperti itu mengkhawatirkan.

Kelompok tersebut menggunakan strategi kudeta merangkak konstitusional.

Mereka memanfaatkan hak bicara, berkumpul, dan pendapat untuk menyerang pemerintah yang sah.

Selain itu, mereka mempropagandakan ideologi mereka kepada generasi muda.

Karena itu, Ahmad Basarah memberikan pesan kepada golongan kebangsaan dan Islam agar terus memperkuat sinergi.

Lalu, bersama TNI-Polri bersatu mengatasi ancaman ideologi bangsa.

Dia menilai, sinergi elemen strategis bangsa Indonesia itu berhasil mempertahanan ideologi Pancasila dari semua rongrongan.

Kongres IV PA GMNI digelar secara virtual yang diikuti 34 DPD PA GMNI dan 258 DPC di seluruh Indonesia.

Mensesneg Pratikno, Menkop Teten Masduki, Hakim MK Arief Hidayat, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan sejumlah alumni GMNI seperti Guntur Soekarno hadir dalam kongres tersebut. (mrk/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Tarmizi Hamdi, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler