jpnn.com, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia memastikan armada B737 Max 8 yang saat ini dioperasikan layak terbang.
Pemeriksaan khusus tersebut telah dilakukan oleh Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) - Kementerian Perhubungan dan Garuda Indonesia pada 30 Oktober lalu yang lalu sesuai dengan surat yang dikeluarkan Direktur KPPU.
BACA JUGA: Pesawat Baru Tak Selalu Paling Aman
Pemeriksaan khusus tersebut meliputi indikasi kesesuaian terhadap prosedur dan implementasi pelaksanaan aspek kelaikudaraan dan juga kelengkapan peralatan untuk melakukan troubleshooting pada pesawat B737 Max 8 tersebut.
"Setelah memeriksa dan menganalisa hasil pemeriksaan tersebut, DKPPU dalam pernyataan yang telah disampaikan kepada publik menyimpulkan bahwa inspeksi rutin terhadap pesawat B737 Max 8 yang dioperasikan Garuda Indonesia telah melalui proses maintenance sesuai jadwal, komponen terpasang tidak melewati batas umur pakai, serta tidak ditemukan adanya gangguan teknis pada fitur mesin pesawat," ujar Direktur Teknik Garuda Indonesia, I Wayan Susena.
BACA JUGA: Reaksi Boeing Tanggapi Nahas 737 MAX Lion Air JT 610
Wayan mengatakan, Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan nasional terus berupaya mengedepankan komitmen dan budaya safety dalam seluruh lini operasionalnya.
Hal tersebut sejalan dengan value aspek “safety” sebagai “core” operasional perusahaan yang sudah tertanam dalam budaya kerja jajaran karyawan dan lini operasional Garuda Indonesia.
BACA JUGA: Pelni Bersinergi dengan Garuda Perluas Layanan Kargo
“Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Garuda Indonesia senantiasa mengacu dan patuh terhadap seluruh ketentuan yang dikeluarkan oleh regulator," tutur Wayan.
“Selain itu, sejalan dengan upaya maksimalisasi aspek safety pada pengoperasian satu armada B737 Max 8 yang kami operasikan tersebut, Garuda Indonesia juga telah melakukan koordinasi intensif dengan Boeing selaku pabrikan pesawat dengan melakukan update manual mitigasi pengoperasian Boeing 737 Max 8 sesuai dengan Flight Crew Operating Manual Bulletin (FCOM) yang telah di-update lebih lanjut oleh Boeing," Jelas Wayan.
"Manual tersebut mengatur panduan yang harus diambil penerbang saat mengalami kondisi tertentu yang terkait dengan kondisi erroneous input pada fitur angle of attact sensor pesawat. Buletin tersebut juga telah kami sampaikan ke seluruh lini maintenance dan operasional Garuda Indonesia dan menjadi panduan untuk menjalankan kegiatan operasional Garuda Indonesia, khususnya untuk armada B737 Max 8 kami," tandas Wayan.
Sebelumnya, pada April lalu Garuda Indonesia telah melewati proses audit setiap dua tahuban dan telah memperbaharui sertifikat IOSA (IATA Operational Safety Audit) Certificate untuk ke-6 kalinya, di mana pada 2008 Garuda Indonesia menjadi perusahaan penerbangan pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikat tersebut.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Indonesia & Bank Mandiri Tebar Tiket Promo di 31 Kota
Redaktur & Reporter : Yessy