jpnn.com, RAWALPINDI - Penduduk desa pinggiran Rawalpindi, Pakistan, dikagetkan dengan ledakan pada Selasa dini hari (30/7). Sebuah pesawat militer tiba-tiba menukik dan menabrak rumah warga desa terpencil itu. Akibatnya, 18 orang tewas dan 12 lainnya terluka.
Agence France-Presse melaporkan kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 02.00 waktu lokal. Pesawat King Air 350 milik Pakistan Army itu sedang dalam perjalanan pulang setelah menjalani pelatihan terbang.
BACA JUGA: Hati Maryam
Saat mendekati tujuan, yakni landasan garnisun Rawalpindi, pesawat tersebut tiba-tiba jatuh. ''Saya terbangun ketika mendengar ledakan. Saat keluar rumah, saya lihat api besar di tengah malam,'' ujar warga lokal, Mohammad Sadiq.
BACA JUGA: Pesawat Latih Cessna Jatuh di Indramayu, Salman Al Farizi Masih dalam Pencarian
BACA JUGA: Pesawat Latih Cessna Jatuh di Indramayu, Salman Al Farizi Masih dalam Pencarian
Dua pilot dan tiga kru pesawat meninggal di tempat akibat kejadian tersebut. Farooq Butt, jubir tim penyelamat setempat, menjelaskan bahwa ada 13 warga sipil yang turut meregang nyawa.
Sebanyak 12 penduduk lainnya harus dirawat di rumah sakit militer karena mengalami luka-luka.Mayoritas penduduk meninggal karena tak bisa kabur dari rumah yang terbakar.
BACA JUGA: Arab Saudi, UEA dan Pakistan Bela Tiongkok soal Muslim Uighur Xinjiang
Otoritas belum memberikan keterangan tentang penyebab kecelakaan tersebut. Saksi me-ngatakan bahwa ekor pesawat itu terbakar saat berada di angkasa. ''Dua sampai tiga detik kemudian, pesawat jatuh,'' tuturnya.
Rapor keamanan aviasi di Pakistan memang masih merah. Pada 2010 pesawat Airbus 321 milik maskapai Airblue jatuh dekat Islamabad dan mengakibatkan 152 jiwa tewas. Dua tahun kemudian, Boeing 737-200 yang dioperasikan Bhoja Air juga jatuh dan menewaskan 127 jiwa.
Kecelakaan penerbangan besar terbaru adalah pesawat Pakistan International Airlines yang meledak di udara pada 2016. Sebanyak 47 orang tewas. (bil/c20/dos)`
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bikin Ngakak, Menteri Pakistan Live di Facebook Pakai Filter Kucing
Redaktur & Reporter : Adil