Setelah menabrak truk, pesawat jenis Cessna 172 itu langsung terbakar. "Seusai tabrakan, pesawat masih melaju sekitar 274 meter ke utara menuju hutan sekitar bandara," kata John Newcomb, pimpinan Maskapai Downeast Air, yang menyaksikan kejadian tersebut. Percikan api, lanjut dia, menjulang sampai setinggi sekitar 3-6 meter di udara.
Menurut Newcomb, dirinya langsung bergerak menuju lokasi jatuhnya pesawat. Sebenarnya, dia ingin menolong pilot maupun penumpang yang ada di dalam pesawat milik perorangan tersebut.
"Tapi, kobaran apinya terlalu besar dan panas. Kami tidak bisa segera memberikan pertolongan di lokasi kejadian," sesalnya. Dia dan beberapa orang lain terpaksa menunggu petugas pemadam kebakaran.
Petugas di kantor sherif setempat menuturkan bahwa saat itu Cessna 172 tersebut mulai take-off dan bergerak ke utara di landasan pacu (runway) sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Tiba-tiba, sebuah pikap nyelonong masuk dan melintasi runway.
Tanpa ampun, pikap tersebut langsung tertabrak. Setelah tabrakan, pesawat tetap terbang. Namun, saat berbelok arah ke timur, pesawat empat kursi itu jatuh di hutan dan terbakar.
"Seluruh pesawat hangus dan ludes terbakar. Karena itu, nomor pesawat sulit diidentifikasi," kata Jeff Northgraves, manajer bandara. Tiga jenazah korban masih ada di lokasi pada Jumat malam.
Kecelakaan itu sempat membuat bandara yang terletak sekitar 6 kilometer di selatan pusat bisnis Kota Rockland, Negara Bagian Maine, tersebut tutup beberapa saat. Jumat malam lalu, tim khusus Federal Aviation Administration (FAA) tiba di lokasi kejadian. Kemarin beberapa petugas dari National Transportation Safety Board (NTSB) juga tiba dan bergabung untuk melakukan penyelidikan secara lebih intensif.
Northgraves menyebut kecelakaan itu sebagai insiden terburuk di Maine setelah kecelakaan maut pada 1979. Saat itu, lebih dari sepuluh orang ketika terjadi kecelakaan yang melibatkan pesawat Havilland Twin Otter. Itu merupakan insiden terburuk sepanjang sejarah di Maine. (AP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perusahan Raksasa Swedia Paksa Napi Bekerja
Redaktur : Tim Redaksi