Pesemaian Permanen Karangpring Jember Mampu Produksi 1,5 Juta Bibit Gratis

Jumat, 13 September 2019 – 13:33 WIB
Pesemaian permanen Karangpring, Jember, Jawa Timur. Foto: Elfany Kurniawan.JPNN.com

jpnn.com, JEMBER - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Perbenihan Tanaman Hutan (PTH) telah melaksanakan kegiatan pembagian bibit gratis kepada masyarakat. Kegiatan ini sudah dimulai sejak 2010 silam dan terus berlangsung hingga sekarang.

Salah satunya yang dilakukan di pesemaian permanen Karangpring, Jember, Jawa Timur. Pesemaian yang berdiri sejak 2013 ini telah membagikan bibit gratis ke puluhan kabupaten di Jawa Timur.

BACA JUGA: Mau Bibit Pohon Gratis dari KLHK? Cukup Tunjuk KTP

Hery Andrianto selaku manajer pesemaian Karangpring, Jember, mengatakan, mulanya mereka hanya bisa menghasilkan 700 ribu bibit dalam setahun.

“Kemudian kami menaikkan target menjadi satu juta bibit dalam setahun. Lalu jadi 1,2 juta dan sekarang 1,5 juta bibit,” ujar Hery di Jember, Kamis (12/7).

BACA JUGA: KLHK Dorong Usaha Kehutanan Off Farm Manfaatkan Fasilitas Dana Bergulir

Menurut Hery, meningkatnya produksi ini karena dukungan dari Pemkab Jember yang meminjamkan lahan untuk perluasan pesemaian.

Hery menuturkan, dari 1,5 juta bibit, satu jutanya adalah sengon. Dia mengakui masyarakat sangat berminat terhadap bibit sengon.

“Kami di sini ada 27 jenis bibit, tapi kebanyakan memang permintaan adalah sengon. Menurut masyarakat selain mudah perawatan, untuk menjual hasil kayu sengon juga tidak susah, karena langsung ada pengepul di setiap kecamatan,” sambungnya.

Dalam setiap produksi, Hery mengaku selalu melakukan perencanaan. Sehingga, bibit yang diproduksi bisa langsung disalurkan.

“Setiap tahun, kami akan mendata masyarakat menginginkan bibit apa saja. Baru tahun berikutnya akan kami siapkan, sehingga kami tidak pusing menyalurkannya,” imbuh Hery.

Selain menyalurkan bibit, pesemaian ini juga memberikan pendampingan kepada para penerima bibit. “Tahun pertama, kami akan minta alamat penerima dan lokasi tanam. Nanti akan dilihat presentasi pertumbuhannya, berhasil atau tidak,” ujar Hery.

Apabila tidak berhasil, nanti akan dievaluasi dan dicari penyebabnya. Apakah karena kesalahan dalam proses tanam atau bibitnya bermasalah.

“Tetapi biasanya yang menyebabkan gagal adalah kesalahan penanaman tidak saat musim hujan, karena ini sangat berpengaruh,” tandas Hery. (cuy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler