jpnn.com, JAKARTA - Pemain muda Indonesia di Swedia, Nyoman Paul Aro menceritakan masa karantina wilayah yang berhasil dijalankan dengan baik di tengah pandemi Corona (Covid-19) di Skovde, tempatnya berkarir sepak bola bersama klub Skovde AIK. Kedisiplinan dan kesadaran ialah dua hal yang dilakukan oleh warga di sana.
Karena mereka menerapkan protokol dengan disiplin, kemudian sadar diri apabila badan kurang sehat tak keluar rumah, maka rantai penyebaran virus Corona bisa diminimalisasi.
BACA JUGA: Wabah Virus Corona, Nyoman Paul Aro Pilih Latihan Sendiri di Rumah
"Aktivitas memang banyak dilakukan di rumah, bisa dilihat jalanan sepi di sini," kata pemain berdarah Swedia-Bali itu, Selasa (5/5).
Paul menjelaskan, jalanan dekat tempat tinggalnya biasanya ramai dilalui orang. Mobil dan bus angkutan umum biasanya kerap berlalu lalang, namun dengan masa karantina wilayah, keramaian tak terlihat.
BACA JUGA: Main di Liga Swedia, Paul Aro Berharap Dipanggil Timnas Indonesia
"Biasanya ada saja mobil lewat, tute bus juga biasanya sering, tapi sekarang karena sepi penumpang, sangat jarang sekali lewat di sini, kalaupun lewat pasti penumpang tidak ada," ungkap buah hati pasangan Paul Aro-Sri Widari tersebut.
Paul sendiri saat ini sudah berlatih persiapan untuk menghadapi kompetisi usia muda I Sodra P-19 yang merupakan kasta tertinggi untuk kelompok umur di bawah 19 tahun. Meskipun baru 18 tahun, Paul sudah berhasil menembus tim utama sejak umur 17 tahun.
Rencananya, kompetis usia muda di Swedia akan berputar kembali mulai Juni mendatang. Kepastian didapatkan setelah otoritas sepak bola setempat mengumumkannya beberapa waktu yang lalu.
Dia berharap, dengan bekerja keras di Swedia dan bisa menembus skuad utama, Timnas kelompok umur Indonesia bisa memanggilnya untuk bergabung. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad