JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menuntaskan pendataan peserta definitif ujian nasional (unas) tahun pelajaran 2012-2013.
Hasilnya tercatat agenda tahunan ini akan diikuti lebih dari 6,8 juta siswa. Data ini sudah disetor ke percetakan pemenang lelang unas untuk penggandaan naskah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, dengan progres persiapan unas ini maka rangkaian pelaksanannya masih sesuai jadwal.
Termasuk proses percetakan naskah unas di enam titik percetakan juga sudah mulai. "Jadi tidak perlu khawatir, UN (unas) tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah kita tetapkan," kata guru besar Insititut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Dia melansir data jika peserta unas untuk jenjang SMA dan MA mencapai 1.600.286 siswa. Kemudian untuk SMK sejumlah 1.131.232 siswa.
Lalu untuk jenjang SMP jumlah peserta unas ditetapkan 3.708.532 siswa. Sementara itu untuk peserta ujian paket A/SD (sebanyak 29.784 siswa), paket B/SMP (160.833 siswa), paket C/SMA jurusan IPA (2.302 siswa), dan paket C jurusan IPS (186.444 siswa).
Khairil menjelaskan jika data peserta unas ini dikumpulkan Kemendikbud dari laporan dinas pendidikan kabupaten dan kota. Dengan demikian, dia mengatakan tidak benar jika ada dinas pendidikan kabupaten dan kota yang mengatakan belum mengantongi data peserta unas.
"Bagaimana mungkin belum ada datanya, wong Kemendikbud dapatnya dari mereka," tandas pejabat asal pulau Madura itu.
Dia lantas meluruskan kabar jika terjadi pemberosan dalam praktek lelang percetakan dan pendistribusian logistik unas. Khairil mengatakan jika lelang sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Dia juga menjamin tidak ada kerugian negara dalam praktek lelang logistik unas itu.
Secara umum, Khairil mengatakan tidak ada kendala yang signifikan dalam pelaksanaan unas hingga saat ini. Dia mengatakan pengawas sudah mulai bekerja di lapangan. Diantaranya adalah memelototi proses penggandaan naskah ujian yang sudah mulai berjalan.
Untuk penggandaan naskah unas ini dilakukan di enam titik percetakan pemenang lelang. Yakni di paket 1 di PT Belabat Dedikasi Prima, Bogor, paket 2 di PT Pura Barutama, Kudus, paket 3 di PT Ghalia Indonesia Printing, Bogor, paket 4 di PT Jasuindo Tiga Perkasa, Sidoarjo, paket 5 di PT Karsa Wira Utama, Tangerang, dan paket 6 di PT Temprina Media Grafika, Surabaya.
Selain urusan peserta dan logsitik unas, Khairil juga menjelaskan soal persiapan tim pengawas unas tingkat kampus atau perguruan tinggi. Dia mengatakan jika tim pengawas unas ini sudah ditunjuk. Tetapi wewenang penunjukannya ada di Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan majelis rektor perguruan tinggi negeri Indonesia (MRPTNI). (wan)
Hasilnya tercatat agenda tahunan ini akan diikuti lebih dari 6,8 juta siswa. Data ini sudah disetor ke percetakan pemenang lelang unas untuk penggandaan naskah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro mengatakan, dengan progres persiapan unas ini maka rangkaian pelaksanannya masih sesuai jadwal.
Termasuk proses percetakan naskah unas di enam titik percetakan juga sudah mulai. "Jadi tidak perlu khawatir, UN (unas) tetap berjalan sesuai dengan jadwal yang telah kita tetapkan," kata guru besar Insititut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Dia melansir data jika peserta unas untuk jenjang SMA dan MA mencapai 1.600.286 siswa. Kemudian untuk SMK sejumlah 1.131.232 siswa.
Lalu untuk jenjang SMP jumlah peserta unas ditetapkan 3.708.532 siswa. Sementara itu untuk peserta ujian paket A/SD (sebanyak 29.784 siswa), paket B/SMP (160.833 siswa), paket C/SMA jurusan IPA (2.302 siswa), dan paket C jurusan IPS (186.444 siswa).
Khairil menjelaskan jika data peserta unas ini dikumpulkan Kemendikbud dari laporan dinas pendidikan kabupaten dan kota. Dengan demikian, dia mengatakan tidak benar jika ada dinas pendidikan kabupaten dan kota yang mengatakan belum mengantongi data peserta unas.
"Bagaimana mungkin belum ada datanya, wong Kemendikbud dapatnya dari mereka," tandas pejabat asal pulau Madura itu.
Dia lantas meluruskan kabar jika terjadi pemberosan dalam praktek lelang percetakan dan pendistribusian logistik unas. Khairil mengatakan jika lelang sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. Dia juga menjamin tidak ada kerugian negara dalam praktek lelang logistik unas itu.
Secara umum, Khairil mengatakan tidak ada kendala yang signifikan dalam pelaksanaan unas hingga saat ini. Dia mengatakan pengawas sudah mulai bekerja di lapangan. Diantaranya adalah memelototi proses penggandaan naskah ujian yang sudah mulai berjalan.
Untuk penggandaan naskah unas ini dilakukan di enam titik percetakan pemenang lelang. Yakni di paket 1 di PT Belabat Dedikasi Prima, Bogor, paket 2 di PT Pura Barutama, Kudus, paket 3 di PT Ghalia Indonesia Printing, Bogor, paket 4 di PT Jasuindo Tiga Perkasa, Sidoarjo, paket 5 di PT Karsa Wira Utama, Tangerang, dan paket 6 di PT Temprina Media Grafika, Surabaya.
Selain urusan peserta dan logsitik unas, Khairil juga menjelaskan soal persiapan tim pengawas unas tingkat kampus atau perguruan tinggi. Dia mengatakan jika tim pengawas unas ini sudah ditunjuk. Tetapi wewenang penunjukannya ada di Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan majelis rektor perguruan tinggi negeri Indonesia (MRPTNI). (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hanya Rp175 Ribu Untuk Tiga Pilihan Prodi
Redaktur : Tim Redaksi