Peserta IOX 2019 Andalas Babak Belur di Rimba Siosar

Kamis, 14 Februari 2019 – 14:38 WIB
Peserta Indonesia Off-road eXpedition (IOX) 2019 Andalas. Foto: IOX

jpnn.com, MEDAN - Tiga dari 19 tim peserta Indonesia Off-road eXpedition (IOX) 2019 Andalas berhasil keluar dari trek Siosar hingga Rabu (13/2) sore.

Team Leader IOX 2019 Andalas Syamsir Alam mengatakan, mayoritas peserta masih berjibaku untuk bisa keluar dari trek.

BACA JUGA: IOX 2019 Andalas Angkat Pesona Kuliner Asli Nusantara

“Padahal menurut jadwal seluruh peserta sudah tiba di base camp Silalahi pada Rabu. Ini berarti mayoritas peserta tertinggal dua hari dari jadwal,” kata Syamsir.

Sebelumnya, para peserta memulai perjalanan dari Lapangan Merdeka Medan pada Sabtu (9/2).

BACA JUGA: 84 Mobil 4x4 dan 74 Motor Siap Tempur di IOX 2019 Andalas

Setelah itu seluruh peserta di Brastagi. Mereka langsung masuk trek superekstrem di Siosar.

Untuk menampung 81 kendaraan, peserta dibagi dalam dua trek yang sama beratnya.

BACA JUGA: IOX 2019 Andalas, Nikmati Alam dan Lestarikan Harimau Sumatera

Peserta diberi waktu empat hari untuk melalap seluruh track. Namun, hanya peserta terdepan yang mampu memenuhi jadwal waktu yang ditentukan.

Mayoritas tertahan di dalam trek. Hal itu terjadi karena trek yang dilalui sangat sulit.

Selain itu, kerusakan di banyak kendaraan peserta akibat tidak mampu mengatasi kondisi track yang ganas membuat kesulitan bertambah.

Ketua Panitia IOX Zulkarnain Danie mengatakan, trek pada event kali ini ini merupakan yang terberat dari seluruh event IOX yang pernah diikutinya,

“Kalau saja hujan, selesai kami semua" kata pria yang karib disapa Joel itu.

Meski demikian, sejumlah peserta lain yang finis belakangan juga menyampaikan kepuasannya atas track off-road racikan Syamsir Alam yang superekstrem

Kondisi track racikan Syamsir memang membuat seluruh peserta harus berjibaku untuk menghadapi tantangan alam yang sangat berat.

Peserta harus mampu melewati tanjakan supertajam, menaiki tembok China, lumpur yang dalam, dan turunan yang curam di tengah cuaca dingin.

Bahkan ada trek turunan tajam yang mana sebagian peserta mengalami slink (tali) winch putus. Putusnya slink winch adalah kejadian yang sebenarnya jarang terjadi.

Kerusakan banyak dialami oleh peserta yang umumnya masalah dengan peralatan winch yang digunakan untuk menarik kendaraan di trek tanjakan atau lumpur.

Kerusakan di winch menunjukkan winch bekerja terlalu keras karena medan yang ganas.

Di medan off-road event lain, winch bisa berfungsi dengan single line. Pada event ini double bahkan triple line baru bisa membuat kendaraan peserta keluar dari trek berat yang dilalui.

Selain kerusakan winch, banyak peserta yang mengalami overheating (mesin panas) akibat mesin bekerja terlalu keras untuk melalui track.

Peserta motor Dirt Bike IOX juga masuk ke area off-road, tetapi dengan jalur yang berbada dengan kendaraan 4x4.

Trek ini juga tidak mudah dilalui oleh peserta motor. Seluruh peserta basah kuyup akibat harus melalui trek lumpur yang dalam.

Bahkan ada peserta yang harus dibantu ditarik karena tidak sanggup menanjak akibat curamnya trek. Hal biasa melihat peserta motor jatuh bangun melalui trek. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ban Lokal Accelera Badak X-Treme Untuk Offroader Tangguh


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler