Peserta IOX 2023 PALA Siap Jelajahi Gunung Dempo hingga Lampung

Minggu, 07 Mei 2023 – 12:19 WIB
Petualangan bergengsi off-road superekstrim tahunan Indonesia Offroad eXpedition (IOX), digelar di tahun ini di Sumatera dengan nama IOX 2023 PALA (Pagar Alam – Lampung). Foto: Dok IOX 2023

jpnn.com, PAGAR ALAM - Petualangan bergengsi off-road superekstrim tahunan Indonesia Offroad eXpedition (IOX), yang diikuti kendaraan 4x4 sejak 2012 kembali digelar di tahun ini di Sumatera dengan nama IOX 2023 PALA (Pagar Alam – Lampung).

Sebanyak 73 kendaraan offroad superekstrim, terdiri dari 54 kendaraan peserta, 13 kendaraan service car, dan 6 kendaraan official dengan total  234 personel dari berbagai Chapter IOX di seluruh Indonesia siap beraksi jelajahi Pagar Alam ke Lampung, pada tanggal 7 – 20 Mei 2023. 

BACA JUGA: Pencinta Offroad Dapat Pilihan Motor-Motor Baru dari Husqvarna

Hal ini disampaikan Alpian Maskoni SH, Ketua Panitia IOX 2023 PALA, sekaligus Wali Kota Pagar Alam, pada Press Conference IOX 2023 PALA di Vila MTQ , Pagar Alam, Jumat ini (5/5).

Dari 54 peserta, terdapat 18 peserta baru yang merupakan calon anggota IOX. Di mana untuk bisa menjadi anggota IOX maka setiap calon anggota wajib mengikuti main event IOX dan berhasil finish.

BACA JUGA: Volcon Kenalkan Motor Offroad Bertenaga Listrik Terbaru, Ada Mode Mundur

Bagi calon anggota IOX untuk bisa mengikuti main event diwajibkan mengikuti dan finish di event IOX lainnya.

Untuk IOX 2023 PALA terdapat 10 peserta berstatus calon anggota baru yang telah lolos dari IOX Friends & Challenge 2022 Jawa Barat dan 8 peserta dari IOX Ultimate Challenge 2022 Riau.
 
IOX 2023 PALA merupakan event tahunan, kelanjutan event IOX sebelumnya yaitu IOX 2012 Bukit Tinggi – Palembang, IOX 2013 Sabang – Medan, IOX 2014 Lahat – Monas, IOX 2015 Jakarta – Surabaya, IOX 2016 Jogja – Bali, IOX 2017 Kendari – Makasar, IOX 2019 Medan – Bukit Tinggi, IOX 2020 Maumere – Lombok, IOX 2021 Jogja – Malang.
 
Dalam IOX 2023 PALA ini, peserta akan diuji kemampuan fisik, mental dan kendaraan dengan warna khas orange-nya, untuk menembus rute-rute super ekstrim di dua provinsi di Sumatera Selatan dan Lampung sekaligus menikmati wisata alam dan budayanya yang indah, jelas Alpian.

BACA JUGA: IIMS 2023: Royal Enfield Scram 411 Asyik Buat Offroad dan Nyaman untuk Harian

IOX 2023 PALA direncanakan start dari kota Pagar Alam tanggal 7 Mei dan finish di kota Kalianda, Lampung tanggal 20 Mei 2023.
 
Menurut Alpian, yang juga peserta IOX 2023 PALA, tujuan dari ekspedisi off-road IOX-2023 PALA ini, selain untuk menikmati alam dan budaya setempat juga memperkenalkan kota Pagar Alam sebagai satu satunya kota di dunia yang kebutuhan listriknya sepenuhnya dipenuhi dari Energi Baru Terbarukan.

Di mana kebutuhan listrik Pagar Alam 7,8 MW dipenuhi dari PLTA dengan kapasitas 9,9 MW.

Untuk mendukung program Green Energy, IOX akan turut membantu program penanaman pohon yang akan menjaga keunikan kota Pagar Alam, yang telah sukses melepaskan diri dari ketergantungan energi fosil.

Perjalanan off-road super ekstrim sepanjang sekitar 689 Km dalam 14 hari perjalanan kali ini tidak lagi dipimpin oleh Syamsir Alam, tokoh offroader senior legendaris sekaligus salah satu pendiri Indonesia Offroad Federation (IOF), yang selalu memimpin event-event IOX sejak tahun 2012 yang telah wafat pada tahun 2022 lalu.

Menurut Sri Hascaryo atau Yoyok, Ketua Umum IOX, event IOX 2023 PALA menjadi momentum penting alih generasi dari almarhum Syamsir Alam kepada generasi penerus di IOX yang dikenal sebagai komunitas off-road adventure super ekstrim dengan durasi perjalanan panjang yang jarang di Indonesia.

Yoyok menjelaskan, IOX sempat kesulitan mencari sosok yang tepat untuk menggantikan peran almarhum Syamsir Alam, mengingat langkanya off-roader dengan kemampuan Master seperti almarhum Syamsir Alam. “Akhirnya seluruh pengurus IOX sepakat menunjuk Yudi Suganda menggantikan peran almarhum Syamsir Alam, untuk menjadi track master” kata Yoyok.

Yudi walau usia muda namun telah memiliki jam terbang off-road yang tinggi dan telah mengikuti event IOX sejak pertama kali diselenggarakan di tahun 2012. Yoyok dan Alpian bersyukur Yudi telah berhasil menyelesaikan survey dan menyiapkan track dengan standard IOX yaitu super ekstrim.

Tetap tingginya animo peserta yang tembus 50 peserta dengan total 73 kendaraan menjadi tolak ukur keyakinan peserta bahwa ciri khas almarhum Syamsir Alam yang telah menjadi warna IOX tidak akan luntur dengan tiadanya almarhum Syamsir Alam kata Yoyok.

Siapa yang menjadi Team Leader dalam event offroad sangat penting, karena Team Leader menjadi salah satu pertimbangan peserta untuk mau ikut serta. Peserta menginginkan track leader memberikan sensasi offroad yang berkesan baik karena ekstrimnya, ganasnya, sulitnya namun aman tidak asal-asalan dan terorganisir dengan baik.

Ini wajar mengingat sangat besarnya usaha, waktu dan biaya yang harus dikeluarkan setiap peserta untuk bisa mengikuti event ini.

Yudi sendiri ketika ditanya seperti apa kondisi tracknya, hanya mengatakan bahwa peserta dijamin akan puas. “Track akan sangat menarik dan menyenangkan karena akan melihat Gunung Dempo dengan hutan rimba yang belum pernah dimasuki kendaraan, pergi ke Danau Deduhup di Gunung Patah, ke Baturaja bermain lumpur dan air,” kata Yudi.

Sekitar 70% waktu peserta dari 14 hari akan digunakan di pegunungan dan sisanya di dataran rendah. Sekitar 40% dari waktu didaerah dingin sekali di ketinggian 1800 meter. Untuk derajad kesulitan track menurut Yudi adalah medium to high, sesuai standard IOX. Yudi sendiri menghabiskan waktu 45 hari menjalani survey ini bersama tim lokal yang banyak membantu merangkaikan track.

Saat survey, walau medan track yang berat, Yudi tidak mengalami kerusakan karena dia menjalani dengan hati-hati dan Yudi di event IOX sebelumnya pernah terpilih sebagai peserta dengan kendaraan yang mulus saat finish.

Yudi menjelaskan bahwa hanya peserta dengan skill yang baik yang bisa lolos dengan mulus melalui track yang dibuatnya. Ada dua track yang berat yaitu di Pagar Alam sekitar 5 hari, di Gunung Dempo sekitar 4 hari.

Dalam ekspedisi ini, kalau saja saat event hujan terus menerus, menurut Yudi akan benar-benar menguji skill dan kesabaran para off-roader yang mengikuti hingga ke batas maksimal kemampuannya. Dengan hujan yang lebat, alam akan sangat tidak bersahabat dan akan menjadi ujian yang menantang.
  
Dengan track seperti itu kerjasama Tim sangat penting. Kemampuan Navigator dan mekanik akan sangat menentukan keberhasilan peserta berhasil keluar dari track ganas tersebut, mengingat resiko kerusakan kendaraan sangat tinggi,

Event IOX 2023 PALA ini diyakini akan menjadi perjalanan yang berat bagi pesertanya mengingat kondisi cuaca yang diperkirakan akan ada hujan. Namun Alpian dan Yudi, tidak khawatir dengan kondisi ini karena menurut mereka offroader malah makin tertantang bila kondisi alam makin sulit.

“Makin sulit kondisi alam maka makin menarik bagi para offroader,” kata Alpian yang diamini Yudi sambil tersenyum.(dkk/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler