Peserta Konvensi Kurang Dekat dengan Media

Jumat, 10 Januari 2014 – 07:37 WIB
Hayono Isman. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Hayono Isman mengakui para peserta Konvensi Capres Partai Demokrat (PD) kurang agresif dalam mendekati media massa.

Menurut Hayono, dengan tidak mendekati media, partainya sering mendapatkan serangan pemberitaan buruk terutama dari media milik rival Demokrat.
    
Maka dari itu, Hayono yangb juga peserta konvensi tersebut berharap media massa lebih netral dalam memberikan kesempatan yang sama kepada setiap capres. Pernyataannya itu dilatarbelakangi oleh sebagian media yang dimiliki oleh tokoh politik.
    
"Saya berharap media memberikan kesempatan yang sama. Kalau tidak ada prinsip persamaan justru akan membuat media semakin sulit berkembang," kata Hayono ketika menjadi nara sumber pada Seri Kuliah Umum Kandidat Presiden 2014 di Jakarta, Kamis  (9/1).
    
Sekarang ini, kata dia, ada beberapa media yang cenderung mengubah nilai berita. Bukan lagi 'bad news is a good news' (berita buruk adalah kabar baik) tapi menuju pada 'bad news is a good bussines' (berita buruk adalah bisnis yang bagus).
    
Media, bagi mantan Menpora itu, harus benar-benar menjadi alat kendali sosial sekaligus penopang jalannya demokrasi.  "Melalui media, rakyat harus tahu tentang banyak hal dari para politisi. Baik sisi baik dan buruknya. Di sinilah peran media. Para koruptor juga terkadang baru bisa diketahui dari media yang memberitakan," katanya.
    
Media juga dianggapnya memiliki potensi mengaburkan makna.  "Pemberitaan media tentang separatisme di kawasan Papua, misalnya, dengan pemberitaan bertubi-tubi tentang anti-NKRI di sana bisa membawa pada pandangan umum bahwa di sana sudah tidak ada orang-orang dengan semangat nasionalisme Indonesia," katanya.
    
Kepada pers, Hayono ikut menanggapi isu surat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan  kepada Komite Kovensi yang minta namanya dicoret dari kepesertaan konvensi.    
Dahlan minta namanya dicoret jika memang komite konvensi meyakini kebenaran laporan Jaringan Advokasi Publik (JAP) itu benar.
    
Hayono Isman, yang juga ikut menjadi peserta konvensi mengaku belum mengetahui secara pasti surat Dahlan itu. Namun Hayono tak yakin apabila isu korupsi itu benar. Isu itu harus dibuktikan dulu. Jangan langsung ditarik kesimpulan. Karena secara pribadi, dirinya mengenal Dahlan sebagai sosok yang tidak mungkin melakukan korupsi.
    
"Tapi ini masih isu yang belum tentu benar. Saya yakin, Dahlan bukan tipe orang yang mudah melakukan korupsi. Jadi saya kira tidak perlu mundur," katanya. (dil/dms)

BACA JUGA: Hadiri Meet The Press, Marzuki Bicara Kebebasan Pers

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Segera Telaah Laporan KY soal Hakim Kasus Bansos Bandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler