Peserta UN Paket C Selundupan

Jumat, 19 April 2013 – 08:32 WIB
SALATIGA - Pelaksanaan Ujian Nasional ( UN) paket C di Kota Salatiga dihebohkan dengan adanya kabar peserta selundupan. Peserta selundupan yang dimaksud, diduga ada warga belajar (sebutan siswa paket c) yang baru kelas 2, namun sudah diikutkan ujian nasional.

Diduga untuk bisa ikut ujian ini peserta selundupan harus membayar sejumlah uang dan diduga melibatkan oknum  Disdikpora Salatiga.

Informasi  yang dihimpun, diketahuinya peserta selundupan itu setelah salah seorang pegawai Disdikpora Salatiga mendapat laporan dari salah seorang peserta ujian. Dalam laporan itu, si pelapor memberitahukan bahwa salah seorang warga belajar yang baru duduk di kelas 2, tapi bisa ikut  ujian nasional di tahun ini. Ia ikut ujian UN paket c yang dilaksanakan di SMPN 9, Salatiga.

Menurut informasi, peserta selundupan tersebut sempat berkelakar kepada teman-temannya bahwa dirinya ikut ujian nasional akselerasi. Peserta ujian selundupan tersebut merupakan warga belajar di PKBM ( Pusat Kegiatan Belajar Mengajar) di daerah Tingkir, Salatiga.

Tidak itu saja, diduga peserta selundupan ini tidak satu orang saja, melainkan lebih. Berdasarkan informasi dari salah seorang pendidik di sebuah kelompok belajar, ada warga belajar yang tahun lalu masih duduk di kelas satu, namun di tahun ini sudah ikut ujian nasional paket c.

Mestinya, warga belajar tersebut baru kelas 2.” Mestinya baru kelas dua, tapi kok sudah ikut ujian nasional paket c,” ujar sumber yang enggan namanya diberitakan.

Ketua Panitia Pelaksanaan UN Kota Salatiga Umi Limaningsih SH mengatakan, sesuai aturan mengikutsertakan kelas 2  warga belajar dalam ujian nasional melanggar aturan. Namun demikian, pihaknya akan melakukan klarifikasi terlebih dahulu kabar tersebut.

Dikatakan dia, setelah ujian nasional, Kamis (18/4) kemarin, Disdikopra akan memanggil semua kepala sekolah di PKBM di Salatiga yang berjumlah delapan untuk melakukan kroscek. “ Ya kami memang mendengar adanya kabar peserta ujian selundupan itu. Kami akan kroscek dulu, dengan meminta keterangan dari para kepala sekolah PKBM yang ada di Salatiga,” ujar Umi kepada wartawan, Kamis kemarin.

Dijelaskan Umi, jumlah peserta ujian nasional paket c di Kota Salatiga tahun ini sebanyak 217 peserta. Jumlah itu berasal dari delapan PKBM yang ada di Salatiga.

Diketahui, berdasarkan aturan baru, kejar paket c sudah tidak masuk ke dalam pendidikan non formal ( PNF), melainkan sudah masuk ke dalam pendidikan menengah (dikmen). Hal ini dilakukan supaya tidak ada kesenjangan antara pendidikan reguler dan paket c.

Sementara Kasi Pendidikan Menengah ( Dikmen) Disdikpora Salatiga M. Khamim menyatakan, terkait adanya kabar peserta UN paket C selundupan itu tidak benar. Pihaknya sudah memanggil semua kepala PKBM yang ada di Salatiga dan dari hasilnya dketahui bahwa semua peserta ujian nasional paket C sudah sesuai dan memenuhi aturan yang ada.

Ditanya soal kabar adanya jual beli keikutsertaan  peserta UN paket C, Khamim membantahnya dan menyatakan itu fitna. “ Tidak ada jual beli peserta, itu fitnah,” katanya. (deb)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UN di Makassar tak Serempak

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler