Peserta Unas SD Potensial Lulus Semua

Agar Tidak Hambat Wajar Dikdas 9 Tahun

Senin, 07 Mei 2012 – 06:18 WIB

JAKARTA -Meskipun berlabel ujian nasional (unas), unas tingkat SD/sederajat berbeda dengan unas SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Karena terbentur dengan program wajib belajar pendidikan dasar (wajar dikdas) sembilan tahun, seluruh peserta unas SD/sederjat yang mulai mengerjakan soal hari ini hampir pasti lulus semua.

Sinyalemen itu berdasarkan pengalaman Unas SD perdana tahun lalu, yang sebelumnya bernama UASBN (ujian akhir sekolah berstandar nasional). Dalam pelaksanaan tahun lalu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tidak memperoleh informasi adanya siswa yang tidak lulus ujian.

Plt Direktur Jendral Pendidikan Dasar (Dirjen Dikdas) Kemendikbud Suyanto menuturkan, memang pihaknya tidak memperoleh data resmi apakah ada siswa SD yang tidak lulus unas tahun lalu. "Kita pasrahkan semua penilaian ke pihak sekolah. Saya tidak tahu yang tidak lulus tahun lalu berapa," kata dia.

Mantan rektor UNY itu menuturkan, penyelenggaraan unas tingkat SD memang tidak bisa diperdebatkan terkait ketentuan lulus atau tidak lulus. Sebab, kalau ada yang tidak lulus, bakal bertabrakan dengan program wajar dikdas 9 tahun dan potensial mengundang protes masyarakat. "Tapi, Unas SD tetap berfungsi sebagai alat untuk mengetahui peta kualitas pendidikan dasar," katanya kemarin (6/5).

Meskipun nanti peserta unas SD lulus semuanya, Suyanto menjamin soal ujian tidak dibuat ala kadarnya. Jajaran Kemendikbud sudah menyiapkan kisi-kisi soal unas SD yang disebar ke seluruh daerah. Dengan kisi-kisi ini, diharapkan seluruh daerah membuat soal dengan bobot atau tingkat kesulitan yang seragam. Walaupun bunyi soal ujiannya berbeda-beda.

Suyanto mengingatkan, meski nantinya seluruh peserta unas SD bisa lulus semuanya, dia berharap itu dilakukan dengan dalam jalur kejujuran. Dia mengatakan, dalam sistem pendidikan tidak boleh dilupakan aspek evaluasi.

Dengan adanya unas SD ini, pemerintah sudah mengugurkan kewajiban untuk membuat sistem evaluasi pendidikan dasar. Dia juga meminta, kepada guru tidak perlu memaksakan siswanya untuk curang dalam mengerjakan unas.

Sebelumnya, tanda-tanda unas SD bakal berlangsung datar karena pesertanya lulus semua juga dipaparkan oleh Direktur Pembinaan SD Ditjen Dikdas Kemendikbud Ibrahim Bafadal. Dia menuturkan, seluruh siswa SD yang mengikuti unas akan lulus semua. "Sebab harus mendukung program wajib belajar," kata dia.

Bafadal khawatir jika ada anak atau siswa SD yang tidak lulus unas, maka akan membuat yang bersangkutan patah semangat dan putus sekolah. Meskipun begitu, dia berharap unas SD ini dijalankan dengan sungguh-sungguh. Para guru atau panitia unas SD wajib menjadikan ujian ini sebagai latihan kejujuran kepada para siswa. "Jangan sampai ada kasus sontek massal lagi," tuturnya.

Sebagai catatan, unas SD akan dimulai hari ini (7/5) dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Pada hari berikutnya disusul mata pelajaran Matematika, dan ditutup pada hari ketiga dengan mata pelajaran IPA. Setiap mata pelajaran tersebut, ujian berdurasi dua jam, yaitu dimulai pada pukul 08.00 dan ditutup pada pukul 10.00. (wan/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 155 Ribu Siswa SD Siap UN


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler