jpnn.com, KARANGANYAR - Pesona Tawangmangu tak pernah pudar. Apalagi menjelang pergantian tahun. Wisatawan dipastikan akan membludak seperti malam pergantian tahun baru sebelumnya.
Tawangmangu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Berada di lereng Gunung Sewu yang tentu udaranya sangat sejuk, ditambah lagi dengan pemandangan yang begitu asri.
BACA JUGA: Korban Tragedi di Tawangmangu Disantuni Rp 25 Juta
Momentum perayaan malam pergantian tahun 2018 sudah ditunggu-tunggu. Pengusaha penginapan dan hotel bersolek menyambut para wisatawan.
Dengan jamuan yang begitu spesial, tentu ada harga lebih yang harus dibayar.
BACA JUGA: Merangkak, Anak itu Teriak-teriak Memanggil Ayahnya
Manajemen hotel menaikkan harga sewa kamar hingga dua kali lipat. Meskipun begitu, minat masyarakat tetap tinggi. Mayoritas, tingkat booking kamar nyaris penuh.
Salah seorang pemilik hotel kelas melati Sukirdi mengatakan, pada peraan malam Tahun Baru, tarif kamar hotelnya menjadi Rp 400.000 per malam. Padahal pada hari biasa hanya Rp 200.000.
Keputusan menaikkan tarif sewa kamar diberlakukan sejak beberapa hari lalu, dan berlaku hingga perayaan Tahun Baru selesai.
Sewa kamar yang lebih mahal, lanjut Sukirdi, tak memengaruhi minat tamu bermalam. Itu demi menikmati malam pergantian tahun di lereng Gunung Lawu.
“Pekan ini semua pemilik hotel sudah ramai meneriman pesanan kamar,” kata Sukirdi seperti yang dilansir Radar Solo (Jawa Pos Group).
Pengelola hotel lainnya Karwadi menuturkan, kenaikan harga sewa kamar menjelang Tahun Baru merupakan hal wajar dan sudah dimaklumi para tamu. Artinya, mereka tidak keberatan membayar lebih mahal dibandingkan hari biasa.
Menurut pria yang juga menjabat dewan pembina Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karanganyar, potensi sumber daya alam di Tawangmangu tetap menjadi magnet pengunjung.
Setiap tahun, wisatawan selalu membeludak. Terutama pada akhir pekan atau hari libur lainnya.
Mereka datang bersama kerabat untuk menikmati sejuknya kawasan lereng Gunung Lawu. Pesona lereng Gunung Lawu tak membuat bosan wisatawan walaupun sudah berkali-kali datang.
"Tidak jarang banyak (hotel, Red) yang menolak tamu karena kapasitas kamar telah penuh,” ujar pemilik hotel di kawasan objek wisata Gerojogan Sewu ini. (rud/wa/rs/rud/per/JPR)
Redaktur : Tim Redaksi