TIGA puluh dua set busana dalam balutan etnik diperagakan Jakarta Fashion Food Fastival (JFFF) 2012 di Kelapa Gading, kemarin (18/5). Koleksi rancangan Stevanus Hamy itu menonjolkan keindahan kain adati. Tampak permainan detail lipit pada rok mini dan panjang rancangannya.
Menurut Hamy, keindahan berbalut warna warna cerah.Warna violet, hijau, biru, kuning, dan cokelat. “Warna itu dipadukan dengan kain-kain tenun Flores,” katanya.
Rancangan tersebut terlihat menawan lengkap dengan aksesori korsase berwarna cerah pada material bahan. Menjadi dress mini maupun panjang. Ada celana dengan potongan asimetris memesona. Koleksi rancangannya itu dipersembahkan bagi para wanita dan pria modern. Menunjukkan selera masa kini tampil fashionable. Rancangan itu mencerminkan pemahamannya begitu mendalam tentang tradisi.
Designer yang memilki nama lengkap Ir. Stephanus Hamy Budi Winarko ini pernah menggali pendidikan fesyen di American Academic Fashion Major in College Level, Paris. Wawasannya yang luas akan design disertai kecintaaannya pada seni dan budaya tanah air, menjadi inti dari konsep designnya yang simple, wearable dan modern ethnic.
Hamy memiliki brand First Line yaitu Stephanus Hamy Studio dan brand second line Hamy Touch for Ladies dan Hamy Culture for Ethnic, serta tiga butik dan workshop. Stephanus Hamy tidak pernah absen menunjukkan kecintaannya pada seni dan budaya tanah air. Ia mempromosikan penggunaan kain tradisional sebagai bagian dari fesyen sehari-hari.
Pada show kali ini, Stephanus Hamy kembali mengangkat kain Tenun NTT. Kain tradisional diolahnya menjadi muda, modern dan fleksibel untuk dipakai dalam berbagai acara dan kesempatan. Motif-motif pada kain tenun yang beraneka ragam ini, juga memberikan kesan mewah. (yer)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kurang Tidur Bisa Akibatkan Kegemukan
Redaktur : Tim Redaksi