KEDIRI - Tiga warga Desa Tales, Kecamatan Ngadiluwih, Kediri, diduga tewas karena overdosis (OD) miras selama dua hari kemarin.
Mereka adalah Suntoro, 37, dan Sudarsono, 30. Dua orang itu merupakan warga Dusun Setono. Seorang lagi, Bibit, 50, merupakan warga Dusun Karanglo.
Diduga, mereka tewas karena overdosis setelah minum miras. Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kediri, mereka berpesta miras di rumah Suntoro sejak Senin pagi (29/3).
Jenis arak yang diminum adalah ciu atau arak jowo (arjo) yang dioplos dengan minuman lain. Apalagi, Suntoro juga membuka warung yang digunakan untuk berjualan miras. Karena itu, mereka bisa berleluasa untuk berpesta hingga sore.
Pesta tersebut kembali dilakukan sampai Selasa malam (30/3). Esoknya, sekitar pukul 06.00, Suntoro dilarikan ke RSUD Gambiran karena diduga overdosis miras.
Setelah dirawat di rumah sakit milik pemkot Kediri itu, dia meninggal. Selanjutnya, jenazah Suntoro dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Rekan Suntoro, Sudarsono, mengeluh sakit pada Rabu (1/4) sekitar pukul 19.30. Dia segera dibawa ke Rumah Sakit Arga Husada, Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih. Tidak berselang lama, dia menyusul Suntoro. Jenazahnya langsung dimakamkan.
Korban terakhir adalah Bibit. Setelah mengeluh mual dan muntah-muntah, kuli di PG Ngadirejo tersebut dilarikan ke RS Jabang, Kecamatan Kras, sekitar pukul 02.00 Kamis (2/4).
Namun, dia bernasib sama dengan rekan-rekannya, yakni meninggal di rumah sakit. Jenazahnya dimakamkan sekitar pukul 06.30 kemarin.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kasi Humas Aiptu Untung Margono yang mewakili Kapolsek Ngadiluwih AKP Suparlan menyatakan, kasus tersebut tidak dilaporkan ke mapolsek.
Polisi hanya mengetahui dari warga. Selain itu, petugas segera meninjau tempat kejadian perkara (TKP). Atas kejadian tersebut, mereka akan melakukan razia miras di wilayahnya. Apalagi, dalam seminggu ini, ada dua kejadian OD di Kecamatan Ngadiluwih. ""Kami segera mengadakan razia,"" ungkapnya.
Polisi juga meminta masyarakat untuk menjauhi miras. Sebab, dampaknya sangat berbahaya. Selain memicu tindak kriminal, miras bisa mengakibatkan kematian. ""Apalagi yang dioplos,"" jelasnya.
Hal senada diutarakan Kepala Desa Tales Mujiono. Meski membenarkan adanya kejadian tersebut, dia enggan menceritakan kronologi peristiwa itu. ""Memang, ada tiga warga kami yang meninggal. Tapi, saya nggak tahu penyebabnya. Katanya habis minum-minum arak,"" tutur Mujiono kepada koran ini melalui ponselnya. (baz/jpnn/bh)
Mereka adalah Suntoro, 37, dan Sudarsono, 30. Dua orang itu merupakan warga Dusun Setono. Seorang lagi, Bibit, 50, merupakan warga Dusun Karanglo.
Diduga, mereka tewas karena overdosis setelah minum miras. Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kediri, mereka berpesta miras di rumah Suntoro sejak Senin pagi (29/3).
Jenis arak yang diminum adalah ciu atau arak jowo (arjo) yang dioplos dengan minuman lain. Apalagi, Suntoro juga membuka warung yang digunakan untuk berjualan miras. Karena itu, mereka bisa berleluasa untuk berpesta hingga sore.
Pesta tersebut kembali dilakukan sampai Selasa malam (30/3). Esoknya, sekitar pukul 06.00, Suntoro dilarikan ke RSUD Gambiran karena diduga overdosis miras.
Setelah dirawat di rumah sakit milik pemkot Kediri itu, dia meninggal. Selanjutnya, jenazah Suntoro dimakamkan di pemakaman umum desa setempat.
Rekan Suntoro, Sudarsono, mengeluh sakit pada Rabu (1/4) sekitar pukul 19.30. Dia segera dibawa ke Rumah Sakit Arga Husada, Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih. Tidak berselang lama, dia menyusul Suntoro. Jenazahnya langsung dimakamkan.
Korban terakhir adalah Bibit. Setelah mengeluh mual dan muntah-muntah, kuli di PG Ngadirejo tersebut dilarikan ke RS Jabang, Kecamatan Kras, sekitar pukul 02.00 Kamis (2/4).
Namun, dia bernasib sama dengan rekan-rekannya, yakni meninggal di rumah sakit. Jenazahnya dimakamkan sekitar pukul 06.30 kemarin.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kasi Humas Aiptu Untung Margono yang mewakili Kapolsek Ngadiluwih AKP Suparlan menyatakan, kasus tersebut tidak dilaporkan ke mapolsek.
Polisi hanya mengetahui dari warga. Selain itu, petugas segera meninjau tempat kejadian perkara (TKP). Atas kejadian tersebut, mereka akan melakukan razia miras di wilayahnya. Apalagi, dalam seminggu ini, ada dua kejadian OD di Kecamatan Ngadiluwih. ""Kami segera mengadakan razia,"" ungkapnya.
Polisi juga meminta masyarakat untuk menjauhi miras. Sebab, dampaknya sangat berbahaya. Selain memicu tindak kriminal, miras bisa mengakibatkan kematian. ""Apalagi yang dioplos,"" jelasnya.
Hal senada diutarakan Kepala Desa Tales Mujiono. Meski membenarkan adanya kejadian tersebut, dia enggan menceritakan kronologi peristiwa itu. ""Memang, ada tiga warga kami yang meninggal. Tapi, saya nggak tahu penyebabnya. Katanya habis minum-minum arak,"" tutur Mujiono kepada koran ini melalui ponselnya. (baz/jpnn/bh)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemutilasi Uang Diamankan Polisi
Redaktur : Tim Redaksi