jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan selalu mengatakan bahwa swasembada bawang putih ditargetkan pada tahun 2021.
Salah satu penyangga utama bawang putih nasional adalah Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA: Dua Sertifikasi Ini Kunci Ekspor Telur Tetas dan Daging Ayam
Namun, gempa yang melanda Lombok pada 25 Agustus 2018 lalu memberi dampak terhadap para petani.
Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Timur Badaruddin mengatakan, potensi bawang putih mencapai 5.000 hektare.
BACA JUGA: Sistem Sertifikasi Karantina Langkah Kementan Dukung Ekspor
Luas tanam selama setahun mencapai 2.000 hektare. Pada 2018, alokasi APBN mendukung kawasan bawang putih seluas 1.642 hektare dengan total kebutuhan benih 1.149 ton.
“Ketersediaan benih kami pasok dari Sembalun sekaligus membantu para penangkar untuk memasarkan benihnya pascagempa. Saat ini petani kembali bergairah dan semangat turun menjaga pertanaman di lapangan karena kondisi sudah normal seperti biasa,” kata Badaruddin.
BACA JUGA: Peningkatan Mutu Benih Penting untuk Dorong Produksi Pangan
Ketua Kelompok Tani Sembalun Bumbung Hijau Anhar mengatakan, saat ini kelompok tani binaannya mengelola 50 hektare dan terkelola baik pascagempa.
“Bahkan anggota kelompok kami semakin giat dan semangat ke lahan,” ungkap Anhar.
Ketua Kelompok Sembalun Horti 441 Aziz menjelskan, petani bawang putih sangat antisias pascagempa.
Hal ini terlihat dari kondisi ladang yang semakin ramai sejak subuh sampai siang hari.
Para petani sadar bahwa pascagempa menjadi penyemangat untuk bangkit kembali memelihara ladang.
“Saat ini kelompok binaan kami baru saja panen pada luasan 50 hektare untuk varietas sangga sembalun dengan rata rata produktivitas 15-18 ton per hektare, varietas lumbuh putih dengan produktivitas rata rata 20-25 ton per hektare,” kata Aziz.
Ketua Kelompok Pegasingan Hijau Royal mengatakan, saat ini kelompoknya menyiapkan wajib tanam dengan importir seluas 80 hektare.
“Lahan sudah kami siapkan sambil menunggu hujan datang. Anggota kelompok kami siap mengawal dan mendampingi pertanaman di lapangan,” kata Royal.
Kepala UPT Penyuluh Pertanian Sembalun Mulyadi mengatakan, petugas dan pendamping penyuluh lapangan siap mendampingi pengembangan hortikultura, khususnya kawasan bawang merah, bawang putih dan aneka cabai di lapangan.
“Aktivitas penyuluh siap mengawal Sembalun lotim sebagai penyangga bawang putih nasional menuju swasembada 2021,” kata Mulyadi.
Pada saat kunjungan lapangan sekaligus melakukan evaluasi kegiatan 2018 di Lombok Timur, Kasubdit Bawang Merah Ditjen Hortikultura Agung Sunusi mengatakan bahwa alokasi pengembangan bawang putih pada 2018 seluas 1.642 hektare.
Ada juga kegiatan wajib tanam bagi 13 importir dengan target tanam seluas 1.612 hektare dan aneka cabai 250 hektare.
“Kondisi lapangan ada yang tanam maupun panen. Kami harapkan Sembalun tetap menjadi primadona dan penyangga bawang putih menuju swasembada 2021,” kata Agung. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polder Mini, Sistem Pengelolaan Air Lahan Rawa di HPS 2018
Redaktur : Tim Redaksi