Petani Milenial Ini Layak Jadi Contoh, Terapkan Pupuk Organik untuk Pertanian Modern

Kamis, 27 April 2023 – 20:35 WIB
Komunitas yang menamai diri mereka Petani Muda Keren di Provinsi Bali, menginisiasi gerakan agar petani mampu membuat pupuknya sendiri. Ilustrasi - Petani. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengajak masyarakat khususnya petani agar menggunakan pupuk organik.

Selain lebih mudah didapat karena bahan bakunya tidak perlu impor seperti pupuk kimia, pupuk organik berikan beragam manfaat untuk ekosistem seperti tanah dan juga terhadap hasil pertanian itu sendiri.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Hadirkan Posko Mudik BUMN di Stasiun Gambir & Pelabuhan, Gratis!

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa sektor pertanian yang menjadi kunci utama dalam perkuat ekonomi dalam neger.

Oleh karena itu, memperkuat produktivitas pertanian dapat dimulai dengan menyuburkan tanaman melalui pemakaian pupuk organik.

BACA JUGA: Mudik Asyik BUMN 2023, Pupuk Kaltim Hadirkan Beragam Fasilitas & Layanan di Bandara SAMS

Arahan pemerintah seperti gayung bersambut, komunitas yang menamai diri mereka Petani Muda Keren di Provinsi Bali, menginisiasi gerakan agar petani mampu membuat pupuknya sendiri.

Mereka berusaha lebih mandiri dengan memanfaatkan bahan organik di sekitar mereka, seperti dari kotoran sapi, kambing, dedaunan dan bahan organik lain.

"Saya rasa pupuk organik yang dibuat langsung oleh petani kualitasnya jauh lebih baik," kata Agung Wedhatama, Koordinator Petani Muda Keren Bali dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (27/4).

Menurut Agung Wedhatama, pupuk organik adalah solusi alternatif terbaik dan bagi para petani untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Apalagi, keberadaan pupuk subsidi jumlahnya terbatas, di mana alokasinya sekitar 9 juta ton pada 2023.

"Jadi. kami di Petani Muda Keren sejak awal menggunakan pupuk organik, tidak sama sekali menggunakan pupuk kimia, apalagi dengan pupuk subsidi kualitas pertanian kami semakin baik," kata Agung Wedhatama.

Selain itu, dengan menggunakan pupuk organik produktivitas semakin naik dan biaya (cost) produksi akan makin turun. Tanah semakin subur, harga semakin baik.

"Mikroorganisme hayati makin banyak sehingga hasil pertanian makin meningkat," sambungnya.

Oleh karena itu, kata Agung, pihaknya menyarankan agar para petani mulai melakukan kemandirian dengan membuat pupuk sendiri, yaitu pupuk organik.

"Pupuk organik merupakan keniscayaan, merupakan hal yang wajib yang dilakukan oleh petani jika petani ingin mendapatkan hasil yang maksimal," katanya.

Pemerintah pun berikan dukungan terhadap upaya kemandirian petani sehingga terbiasa membuat pupuknya sendiri, seperti program Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO), kunjungan kebun, kunjungan pupuk, edukasi petani atau workshop-workshop mengenai pupuk organik.

Agung menilai bantuan itu bisa mengurangi ketergantungan petani pada pupuk kimia, sekaligus pupuk subsidi.

"Sehingga petani bisa mandiri, bisa mengolah pupuk dari bahan organik yang diperoleh olahannya sendiri, tentu saja stimulus ketergantungan itu diperlukan, agar terjadi win-win solution para petani," pungkas Agung.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler