Petani Pisang Rugi Miliaran Rupiah

Sabtu, 04 Juni 2011 – 09:45 WIB

ACEH UTARA- Seluas 300 hektar tanaman pisang disejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, saat ini diserang hama layu fusarium dan layu bakteriKondisi itu telah membuat petani kebun pisang mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah.

Sejumlah kecamatan itu, yakni Kecamatan Muara Batu, Kuta Makmur, Langkahan dan beberapa kecamatannya

BACA JUGA: Banyak Pelajar Terinfeksi Penyakit Kelamin

Hal itu berdasarkan hasil laporan yang diterima Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Aceh.

Tentunya, hama berbentuk jamur itu telah mengancam sumber mata pencaharian masyarakat petani kebun pisang
Sehingga upaya yang harus dilakukan adalah memutuskan mata rantai penyebaran hama berbahaya pada tanaman pisang tersebut.

”Kami sudah menerima laporan ada sekitar 300 hektar kebun pisang di Aceh Utara diserang hama, seperti tanaman pisang jenis pisang barangan (ayam-red), pisang monyet dan pisang kepok,” ucap Abdullah, Staf Teknis Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Aceh, seperti diberitakan Rakyat Aceh (grup JPNN).

Kata dia, untuk hama layu bakterinya menimbulkan gejala pada daun muda berwarna kuning, cairan keluar dari batang, isi buah menjadi lendir berwarna merah dan kecoklatan seperti terpanggang hingga akan membusuk

BACA JUGA: Penumpang KA Melonjak 100 Persen

Sementara hama layu fusarium sering terjadi pada daun hingga menguning dan seluruh tangkai daun akan berjatuhan.

Oleh karena itu, sebut Abdullah, upaya yang dilakukan pihaknya saat ini yakni sosialisasi tritucoderma (pestisida alami) untuk mencegah penyebaran hama berbahaya pada tanaman pisang
Dalam sosialisasi itu membawa biji pisang dan bakteri Pseudomonas plerenscens n Fusarium (PF), sehingga petani dapat diajarkan secara langsung upaya penanggulangannya.

“Awalnya , biji pisang dimasukan kedalam bakteri PF, kemudian tritucoderma yang sering disebut agen hayati dicampur pupuk kandang

BACA JUGA: Warga Serbu Kantor PT Semen Gresik

Selanjutnya, biji pisang itu dimasukkan dalam lubang tanah, lalu ditutup menggunakan pupuk kandang olahan itu,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, berdasarkan hasil pemetaan dilapangan tentang pola tanam pisang yang dilakukan masyarakat petani di Aceh Utara, sudah bagusNamun, hanya saja kurang berkesinambungan dilaksanakan setiap musim tanamTentunya, setelah enam bulan usia tanaman pisang dan selama tiga kali musim panen seharusnya diberikan tata cara pengelolaan tanaman dengan baik, untuk meningkatkan hasil produksi tanaman pisang.

Masih dikatakannya, secara keseluruhan jumlah areal tanam pisang di Aceh seluas 5.600 hektar dan mengalami nasib serupa yakni di serang hama layu fusarium dan bakteriDiantaranya, di Kabupaten Aceh Tamiang, Bireuen, Subussalam dan Kabupaten Pidie(arm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beli Mobil Dinas Baru, Wako Medan Dikritik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler