Petani Semringah Pasar Lelang Holtikultura Diluncurkan

Rabu, 23 Mei 2018 – 18:12 WIB
Peluncuran pasar lelang holtikultura di Temanggung. Foto: Istimewa

jpnn.com, TEMANGGUNG - Di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, pengembangan pasar lelang hortikultura kini terus digiatkan. Pasar lelang di level farm-gate memberi jaminan kepastian pasar maupun stabilitas harga tingkat petani.

“Banyak sekali manfaat pasar lelang di farm-gate, yakni petani menikmati harga tertinggi, cash and carry, tercipta one region one price, stabilitas harga di farm-gate, memangkas rantai pasok, tata kelola efisien, transparan dan fair”, ungkap Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi, saat meresmikan pasar lelang sayuran di Temanggung, Rabu (23/5).

BACA JUGA: Bedah Kemiskinan dan Optimalisasi Pemanfaatan Alsintan

“Keberadaan pasar lelang di farm-gate, betul-betul memberi perlindungan harga bagi petani. Mereka menikmati manfaatnya. Membangun dan mengembangkan pasar lelang sayuran di farm-gate ini, menunjukkan pemerintah hadir di tengah-tengah petani," lanjut Suwandi.

Lebih lanjut Suwandi mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan Pemda dan instansi terkait dalam mengembangkan pasar lelang tingkat petani.

BACA JUGA: Menteri Amran Meluncurkan Program Bedah Kemiskinan di Jember

"Kami mendorong agar tumbuh inisiatif para petani bersama pedagang membentuk pasar lelang. Kini sudah berjalan pasar lelang cabai di Sleman, Kulonprogo, Magelang, Karanganyar, Wonogiri, Banyuwangi, Kediri, Malang, Siborong-borong. Beberapa daerah dalam proses inisiasi seperti di Kabupaten Karo, Solok, Lampung Timur, Enrekang, dan lainnya," katanya.

“Perlu diingat bahwa pasar lelang ini bukan membangun fisik bangunan baru, bukan hard-sistem, tetapi yang dibangun adalah soft-sistemnya. Bagaimana mempertemukan antara sekelompok petani sebagai penjual dengan para pedagang sebagai pembeli yang berlangsung pola lelang," sambungnya.

BACA JUGA: Mentan Luncurkan Program BEKERJA di Jawa Timur

Terkait lokasi lelah, bisa dilakukan di mana saja yang disepakati, misalnya di saung kelompoktani, balai pertemuan, warung, kios, di tempat yang sederhana saja.

Sarana yang dibutuhkan juga seadanya, seperti alat timbangan, papan dan alat tulis, sarana listrik dan lainnya. Lelang biasanya dilakukan sore atau petang saat hasil panen selesai diangkut ke tempat lelang.

"Apabila pasar lelang ini sudah berjalan secara rutin, maka ke depan Pemerintah turut memfasilitasi sarana alat sortasi, grading, packaging, hingga sarana online guna menginformasikan volume dan harga lelang” jelasnya.

Cara lelangnya bisa pedagang langsung atau bisa tidak langsung (melalui sms ke juru lelang). Lelang secara langsung berarti pedagang langsung datang ke tempat lelang dan memberikan penawaran langsung.

Cara lelang tidak langsung misalnya melalui sms, peserta lelang menyampaikan penawaran kepada juru lelang melalui SMS atau Whatshap (WA). Dan setelah batas waktu yang ditentukan, juru lelang membuka harga penawaran dan mencatatnya dipapan tulis. Dari catatan ini penawar harga tertinggi menjadi pemenang. Selanjutnya, juru lelang menginformasikan sms ke pemenangnya dan pemenang datang langsung mengambil barang serta membayarnya tunai.

"Inikan simpel sekali, tempatnya juga sederhana, hanya butuh waktu 1-2 jam, fair dan transparan, dan secara tidak langsung turut membantu stabilitas harga di level pasar eceran. Kalau di farm-gate stabil kan akan berpengaruh pada stabilnya harga di eceran," jelas Suwandi.

Dijelaskannya, pasar lelang ini bisa memutus tiga hingga empat mata rantai pemasaran. "Ini sangat menguntungkan petani dan sekaligus menciptakan persaingan sehat antar pedagang. Walaupun memutus rantai pasok, tapi tidak mematikan pedagang, sebab mereka ikut lelang," ujarnya.

"Yang kita inginkan, melalui pasar lelang di farm-gate, kita ingin membangun dan mengembangkan sistem pemasaran produk pertanian transparan, fair dan sama sama memperoleh keuntungan wajar, win win solution," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Temanggung, Masrik Amin Zuhdi menjelaskan, “Temanggung sebagai sentra sayuran, cabai, bawang merah, bawang putih, bawang daun, kol, brokoli, memang harga yang terbaik sangat dibutuhkan petani. Cara yang terbaik ya pakai pasar lelang ini. Sehingga Pemda Temanggung komitmen mengembangkan pasar lelang, tidak hanya cabai tapi komoditas hortikultura lainnya."

Tadi diumumkan penawaran lelang dan semarak heboh, para petani menunggu harap harap cemas dari setiap penawar. Tadi diperoleh harga bagus cabai rawit merah Rp 14000 perkg dan cabai merah keriting Rp 16000 perkg. "Harga ini lebih tinggi dibandingkan harga di petani kemarin Rp 12000-13000 perkg," ujar Masrik.

Temanggung pada Mei - Juni 2018 panen cabai 6.600 hektare sehingga mampu memasok 108 ton perhari. Berarti pasokan tinggi dan harga pada ramadhan dan idul fitri stabil jelasnya.

Petani Champion Kabupaten Temanggung sekaligus Ketua Asosiasi Petani Cabai Bumiphala Temanggung, Yasmadi dengan senyum semringah mengungkapkan terima kasihnya lantaran menerima harga lelang lebih tinggi dan dibayar tunai.

"Langsung lunas, lha sebelumnya dibeli bakul dan pengepul itu dicicil pak, kadang 3 hari, kadang 1-2 minggu pak," ujarnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Optimasi Alsintan Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Prasejahtera


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler