Petani Terancam Gagal Panen

Senin, 17 Desember 2012 – 09:24 WIB
PEKALONGAN – Hama keong emas (pomacea canaliculata) menyerang ratusan hektare (ha) tanaman padi sawah di Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur. Akibatnya terancam gagal panen. Sebab, hama yang memiliki warna kuning keemasan tersebut memakan daun dan batang padi yang rata-rata baru berumur 1 bulan setelah tanam.

Hariadi (43), warga Desa Siraman, Kecamatan Pekalongan, menyebutkan, untuk mengatasi keong emas ini sebenarnya petani di desanya telah berusaha menggunakan berbagai macam obat pembasmi hama. Selain itu, petani juga sudah mencoba mengeringkan air untuk menghambat pertumbuhan keong emas. Namun, upaya tetap belum berhasil. 

Kini, Hariadi menambahkan, satu-satunya jalan yang dapat dilakukan petani adalah dengan mengambil hama keong dan telurnya yang menempel di batang padi setiap pagi dan sore hari. Untuk setiap pagi rata-rata petani bisa mendapatkan 3 ember keong emas dari sawah. Begitu juga sorenya. ’’Kalau dibiarkan, dalam satu malam, tanaman padi bisa habis dimakan keong emas,’’ urainya.    

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Lamtim M. Yusuf H.R. menyebutkan, keong emas memang merupakan salah satu hama utama pada tanaman padi di Indonesia. Khususnya, sering menyerang areal persawahan dengan irigasi teknis.

Umumnya, hama tersebut menyerang tanaman padi pada usia 2–6 minggu setelah tanam. Sedangkan tanaman dewasa, gangguan keong emas hanya terjadi pada anakan. Sehingga, jumlah anakan produktif menjadi berkurang.

Menurutnya, perkembangan hama keong emas sangat cepat dari telur hingga menetas hanya butuh waktu 7–4 hari. Selain itu, satu ekor keong emas betina mampu menghasilkan 15 kelompok telur selama satu siklus hidup. Yakni 60–80 hari. Kemudian masing-masing kelompok telur berisi 300–500 butir. Seekor keong mas dewasa mampu menghasilkan 1.000–1.200 telur per bulan.

Ditambahkan, untuk mengatasinya antara lain dapat dilakukan dengan cara segera mengeringkan air pada areal persawahan yang terserang. 

Kemudian pemberantasan dengan cara mekanis, biologis, dan kimia. Cara mekanis, dengan secara rutin memungut keong dan telur yang menempel bada batang padi.

Cara biologis, secara biologi yaitu pemberantasan hama keong emas dengan melepas itik dan membuat perangkap telur. Cara kimia, dilakukan dengan menggunakan pestisida yang berbahan aktif niclos amida serta pestisida botani seperti lerak, deris, dan saponine. 

’’Kami akan menurunkan petugas pemberantas hama untuk membantu petani di Kecamatan Pekalongan,’’ paparnya. (wid/c3/adi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pedagang Daging Resah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler