Petar mengaku membutuhkan kiper baru menyusul hengkangnya Denyz Sapriyanto. Pelatih berkebangsaan Kroasia ini menginginkan kiper yang memiliki kualitas terbaik.
“Saya butuh satu kiper baru. Kalau bisa yang terbaik, nomor satu di Indonesia dan berpostur tubuh tinggi,” ujar Petar seperti dilansir FAJAR (JPNN Group), Senin (10/12).
Namun, Petar belum memberikan bocoran nama kiper incarannya itu. Nama kiper Arema Malang IPL asal Latvia, Dennis Romanovs sempat masuk daftar.
Sayangnya, faktor harga yang sangat mahal, yakni mencapai Rp1 miliar membuat Petar berpikir dua kali mendatangkannya. Eks kiper Cenderawasih FC Papua itu juga tampaknya masih dipertahankan Arema IPL.
“Sekarang kita harus mencari kiper setelah Denyz pergi dan belum tercapai kesepakatan dengan Deny. Tentang nama saya tidak bisa mengatakan sesuatu. Kalau Romanovs saya menyukainya tetapi sangat mahal,” katanya.
Menurut Petar, kepergian Denyz Sapriyanto menjadi pukulan tersendiri baginya. Pasalnya, Denyz merupakan penjaga gawang yang bertalenta dan telah disiapkan untuk menjadi kiper nomor satu di PSM. Tetapi, Petar tidak bisa berbuat banyak. Karena masalah kontrak adalah sepenuhnya wewenang manajemen.
Dengan hengkangnya Denyz, maka stok kiper PSM makin menipis. Sampai saat ini baru kiper muda AM Guntur yang deal dengan manajemen. Dua lainnya, Deny Marsel dan Fachrul Nurdin, belum juga mencapai kesepakatan soal harga. Fachrul sebatas sepakat untuk bertahan di PSM.
“Ini rawan, karena baru Guntur yang deal dengan manajemen. Saya harap Deny dan Fachrul juga bisa segera sepakat dengan tawaran manajemen,” harap Petar.
Denyz Sapriyanto sendiri kini melakukan negosiasi dengan manajemen Persiwa Wamena. Namun, Denyz mengaku belum mencapai kata sepakat dengan klub peserta ISL musim depan itu. “Belum ada kesepakatan. Selain dengan Persiwa, saya juga melakukan negosiasi dengan beberapa klub ISL dan IPL lainnya. Tetapi, saya belum bisa ungkapkan namanya,” ujar Denyz yang mengaku hatinya masih di PSM. (ram/sap)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Siapkan Langkah Jika Disanksi FIFA
Redaktur : Tim Redaksi