Tgk Faisal pun menyarankan, aparat kepolisian bekerja lebih ekstra lagi mengungkap temuan tersebut. Kalau persoalan tersebut dibiarkan berlarut, maka bisa menciderai hati umat Islam.
Menurutnya, tidak sulit melacak asal petasan tersebut, karena polisi tinggal mengembangkan informasi dari masyarakat dan penjual petasan. Bila asal barang tersebut berasal dari Sumatera Utara, Polisi bisa melakukan koordinasi dan bekerja sama dengan Polda setempat. ”Polisi kita rasa tidak perlu diajari, karena mereka lebih paham ,”pungkasnya.
Dirinya menduga bahwa pelaku sengaja menggunakan lembaran Alquran sebagai gulungan petasan. Parahnya lagi, temuan tersebut pada saat umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Ia pun menegaskan, persoalan tersebut tidak boleh didiamkan saja. Karena sudah melecehkan umat Islam. Pemerintah Aceh dan Kabupaten Kota serta aparat kepolisian tentunya harus bersikap tegas merazia penjual petasan dan tidak hanya cukup sebatas himbauan saja.” Suara petasan ini kan sangat menganggu. Apalagi dibulan Ramadhan dimana umat Islam menjalankan Ibadah puasa,”terangnya.
Lebih lanjut dia menambahkan, dengan adanya penindakan tegas dari pemerintah dan aparat kepolisian, maka kedepan diharapkan kejadian seperti ini tidak terulang kembali dan menjadi pembelajaran berharga bagi pihak – pihak yang ingin melecehkan umat Islam dan Alquran.(Slm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Palangka Raya Masih Rawan Rabies
Redaktur : Tim Redaksi