jpnn.com, LONDON - Novak Djokovic mengkritik keputusan panitia peneyelenggara yang melarang petenis Rusia dan Belarusia bertanding di Wimbledon.
Superstar tenis asal Serbia itu menyebut Wimbledon membuat keputusan aneh terkait larangan petenis Rusia bertanding karena adanya invasi militer Rusia ke wilayah Ukraina.
BACA JUGA: Fakta Menarik Timnas U-23 Proyeksi SEA Games 2021, Pemain Tertua Sampai Termahal
Djokovic secara terbuka mengutuk aksi invasi militer tersebut, tetapi keputusan untuk melarang atlet bertanding adalah bentuk ketidakadilan.
"Saya selalu mengutuk aksi perang karena saya tumbuh sebagai seorang anak korban perang. Saya mengerti bagaimana artinya sebuah trauma yang dialami (akibat perang, red)," ungkap Djokovic dikutip dari France 24.
BACA JUGA: 2 Negara Ini Harus Diwaspadai Tim Bulu Tangkis Indonesia di SEA Games 2021
Pemilik 20 gelar grand slam ini memaparkan, keputusan Wimbledon melarang atlet Rusia berlaga merupakan hal yang gila.
"Saya tidak setuju dengan keputusan Wimbledon, itu adalah hal gila. Pemain, atlet, tenis tidak ada hubungannya dengan perang," imbuhnya.
All England Club selaku penyelenggara Wimbledon 2022 menjadi organisasi tenis pertama di dunia yang melarang atlet Rusia bertanding.
Sebelumnya, ATP, WTA, serta Federasi Tenis Internasional masih menginzinkan atlet Rusia bertanding, tetapi dilarang mengibarkan simbol dari negaranya atau menyanyikan lagu kebangsaan mereka.(mcr15/jpnn)
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib