Peter Butler: Pertama dalam Karier Saya Dipukul Ofisial Lawan

Senin, 08 Oktober 2018 – 18:00 WIB
Ekspresi Butler saat memberikan keterangan usai laga lawan Barito. Foto : MO PSMS

jpnn.com, BANJARMASIN - Duel antara Barito Putera Vs PSMS Medan dalam laga lanjutan Liga 1 2018 di Stadion 17 Mei, Minggu (7/10) berakhir dengan imbang berakhir 3-3.

Sayangnya laga itu berakhir ricuh karena ofisial dan pemain Barito Putera melakukan pemukulan terhadap Pelatih PSMS Medan Peter Butler.

BACA JUGA: Barito Vs PSMS Seri, Butler Akui Dipukul Ofisial Tuan Rumah

Peter Butler mengaku sangat kecewa atas pemukulan yang dilakaukan ofisial tuan rumah tersebut.

“Pertama kali dalam karir saya, saya dihajar/dipukul ofisial, pemain dan suporter lawan. Bagaimana, mereka membiarkan suporter, ofisial masuk ke lapangan dan memukul pelatih lawan,” tukasnya via WhatsApp kepada Pojoksatu (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Liga 1 2018: Barito Putera vs PSMS Hasilkan Drama 6 Gol

“Saya telah bermain dan melatih di berbagai negara. Ini kali pertama saya dipukul sama ofisial lawan,” tegasnya.

Butler menjelaskan dia senang dengan kepemimpinan wasit sepanjang laga, meski banyak provokasi.

BACA JUGA: Persebaya Ingin Tuntaskan Kekecewaan Kontra Borneo FC

“Saya memberinya (wasit) selamat, kemudian mereka (tim lawan) menunjang, memukul saya seperti hewan buas. Tapi saya baik-baik saja sekarang,” ungkapnya.

Sementara sebelumnya usai temu pers usai pertandingan, pelatih asal Inggris itu memuji anak asuhnya. Meski sempat tertinggal, pemainnya tak putus asa untuk menciptakan gol.

Termasuk bagaimana pemain bisa menjalankan strategi yang diinginkannya saat menarik Legimin dan memasukkan Felipe pada babak kedua.

“Saya senang sekali melihat pemain, mereka mampu tunjukkan yang terbaik. Kita bermain defensif, tapi ofensif kita juga lebih baik. Babak pertama kita bagus ofensif, tapi defensif kita lemah. Lalu saya masukkan Felipe di babak kedua, dia mampu merepotkan pertahanan dan ciptakan gol. Kemudian Rachmad juga lakukan finishing yang baik,” ungkapnya.

“Kami pantas meraih satu poin ini. Saya senang pemain saya bermain dengan karakter,” timpalnya.

Pada kesempatan ini di hadapan media pun, Butler secara blak-blakan mengungkapkan kekecewaannya.

Padahal, dia berharap usai kejadian tewasnya Haringga Sirla, situasi persepakbolaan bisa lebih baik.

“Saya heran kenapa ofisial bisa masuk lapangan dan pukul saya. Semua badan saya sakit, tapi saya kuat bisa menahan. Bagaimana asisten pelatih dan dua pemain memukul saya. Situasi sepak bola Indonesia tidak baik. Padahal saya tunjuk hormat kepada wasit dan mereka,” ungkapnya.

“Bagaimana sepak bola Indonesia bisa maju. Saya pelatih yang datang dari negara lain. Lantas saya saya dipukul? Saya sudah bilang (ke lawan), hei..jangan-jangan,” bebernya.

Sedangkan, pada kesempatan yang sama penyerang PSMS, Rachmad Hidayat mengungkapkan kunci keberhasilan timnya meraih seri.

“Seperti Coach bilang dari awal kita harus yakin. Percaya pada taktikal pelatih dan percaya dengan teman kita bisa ambil poin di sini. Alhadulillah kita berhasil pulang bawa poin,” ungkapnya. (nin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Liga 1 2018: Guy Junior Ngamuk, PSM Hancurkan Mitra Kukar


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler