Peti Jenazah Buatan Indonesia ini Penuhi Permintaan Pasar Eropa

Sabtu, 15 Januari 2022 – 14:34 WIB
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut andil dalam memajukan usaha ekspor peti jenazah ramah lingkungan atau green coffin, milik Purwanto. Foto dok LPEI

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) turut andil dalam memajukan usaha ekspor peti jenazah ramah lingkungan atau green coffin, milik Purwanto.

Melalui Asosiasi Pengembangan Industri Kerajinan Indonesia (APIKRI)-asosiasi di mana Purwanto bergabung, tiap bulan setidaknya tiga kontainer berisi peti mati dikirim ke luar negeri.

BACA JUGA: Beredar Video Syur 61 Detik Mirip Dirinya, Nagita Slavina yang Merekam?

Tiap kontainer bisa memuat 80 peti, sehingga tiap bulan setidaknya terjual 240 buah peti.

Dari bisnis ini, Purwanto bisa mempekerjakan kurang lebih 100 orang dipabriknya, yang berlokasi di Desa Trangsan, Sukoharjo, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Sejahterakan Nasib Petani, PTPN Group Lakukan Transformasi Bisnis Gula

Usahanya yang bernama Eco Green, punya pasar tetap di Eropa dan Amerika Serikat.

"Sejak tahun 2017 kami mendampingi para pengrajin melalui APIKRI, dan alhamdulillah sejak tahun 2019 para pengrajin sudah bisa mengekspor," ujar Corporate Secretary LPEI Chesna F. Anwar.

BACA JUGA: Permintaan Maaf tak Digubris oleh Marissya Icha, Medina Zein Bakal Mendekam di Penjara?

Ekspor perdana ke Belanda pada 2019 yang bernilai sekitar Rp 150 juta, lalu disusul ekspor ke Amerika Serikat.

Sekarang ini, jika dihitung rata-rata per bulan di ekspor tiga kontainer senilai Rp 450 juta, maka dalam setahun ekspornya mencapai lebih dari Rp 5 Miliar.

Yang lebih menggembirakan, pekerja langsung yang terserap dari bisnis ini ikut meningkat.

Ketua APIKRI, Kemiskidi mengatakan, yang ikut menikmati manisnya bisnis peti ini sangat banyak, mulai dari pengumpul eceng gondok, pelepah pisang, sampai dengan tukang pembuatnya.

"Ini bisnis yang prospeknya menjanjikan. Apalagi pasar luar negeri mencari produk ramah lingkungan, termasuk memikirkan persiapan ketika kelak menutup usia, maka mereka membutuhkan peti," tutur Chesna.

Chesna mengatakan, lembaganya berkomitmen membukakan pasar yang lebih luas bagi pengrajin, termasuk menyediakan permodalan untuk pengembangan usaha ini.

"LPEI memiliki mandat dari pemerintah untuk mendorong ekspor. Jadi, kami sangat serius membantu para pengrajin melalui asosiasi. Kami optimis produk yang unik ini punya pasar yang sangat besar di luar negeri," seru Chesna.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler