Petinggi FIFA Dicokok FBI, Ini Kata Menpora Iman Nahrawi

Kamis, 28 Mei 2015 – 19:51 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berjalan bersama perangkat pertandingan Kejurnas Sepakbola PPLP/PPLD 2015 di Stadion Depati Amir, Pangkal Pinang, Rabu (27/5).

jpnn.com - MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menegaskan bahwa dirinya siap bertanggungjawab dengan kondisi persepakbolaan nasional saat ini. Menurutnya, berbagai langkah yang sudah dilakukan merupakan upaya dan tekad untuk memperbaiki tata kelola persepakbolaan nasional.

"Ada atau tidak ada sanksi, saya tegaskan bahwa Imam Nahrawi akan bertanggung jawab. Sebagai bangsa yang besar, kita tidak perlu takut dengan ancaman apapun, karena niat untuk memperbaiki prestasi dan masa depan sepak bola nasional," tegas Imam Nahrawi di sela kunjungannya ke Pangkal Pinang, Bangka Belitung.

BACA JUGA: Peluang PSSI Kena Sanksi FIFA Sudah 100 Persen

Menurut Menpora, langkah yang dilakukannya saat ini telah membuka berbagai hal terkait degan kebobrokan tata kelola persepakbolaan nasional. Mulai dari mafia bola, sepak bola gajah, pengaturan skor dan lain sebagainya yang selama ini ditutup-tutupi dan telah merusak pembinaan sepakbol nasional.

“Kita tidak ingin anak cucu kita yang berlatih keras untuk menjadi atlet atau pesepakbola, gagal menjadi pemain nasional dan berprestasi karena ulah tangan-tangan kotor mafia,” tambah mantan Sekjen PKB ini.

BACA JUGA: Bos Ferrari Beberkan Masalah Utama Kimi

Menpora, pun menyayangkan peristiwa penangkapan para petinggi FIFA oleh pihak FBI. Apalagi mereka ditangkap saat mempersiapkan kongres untuk pemilihan ketua FIFA yang baru. "Induk persepakbolaan dunia juga tidak lepas dari ketidak beresan. Kasus ini menjadi perhatian dunia karena karena ada dugaan korupsi yang telah berlangsung cukup lama," kata dia.  

Seperti diberitakan media, sedikitnya ada enam pejabat tinggi FIFA yang ditangkap di antaranya wakil presiden serta presiden Concacaf atau presiden federasi sepak bola Amerika Utara, Tengah dan Karibia. Pejabat yang ditangkap selanjutnya akan diekstradisi ke Amerika Serikat.

BACA JUGA: Tak Mau Mundur, Blatter Kukuh Ikut Pemilihan Presiden FIFA

"Ini menujukkan bahwa di FIFA juga ada masalah. Karena itu rakyat jangan takut dan tak usah gentar. Kalau selama ini mengagung-agungkan mereka sesungguhnya saat ini ada masalah yang sangat besar," tegas pembantu Presiden Jokowi ini.

Demi memajukan sepak bola nasional, kata Imam, pihaknya telah menyiapkan konsep yang dinilai tepat dikembangkan di Indonesia termasuk akan memperkuat Pusat Pendidikan Latihan Pelajar (PPLP) yang saat ini sudah tersebar diseluruh Indonesia. 

Untuk mengasah kemampuan pemain yang selama ini belajar di PPLP, Kemenpora secara rutin menggelar kejurnas. Untuk tahun ini, kejurnas PPLP digelar di Pangkal Pinang. Ada 15 PPLP/PPLD dan SKO yang turun. Selain itu ada perwakilan dari Pertamina Soccer School.

"Kami juga akan kembali menggulirkan Galadesa dan perserikat. Tentu dengan pengelolaan yang mendukung pelaksanaannya jauh lebih baik," tandasnya.

Dalam kunjungan kerja sehari di Pangkal Pinang, Menpora Imam Nahrawi berkunjung ke beberapa tempat seperti Sport Center, asrama PPLP Bangka Belitung, audiensi dengan tokoh pemuda, DPRD, KONI dan tokoh olahraga setempat. Selain itu, Menpora Imam Nahrawi dan rombongan juga melihat langsung pertandingan Kejurnas PPLP 2015 di Stadion Depati Amir, Pangkal Pinang. (adv)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rafael Benitez Resmi Tinggalkan Napoli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler