Petinju Wanita Ini Sumbang Perunggu di Popnas 2017

Rabu, 20 September 2017 – 18:16 WIB
Petinju putri andalan Kepri, Vika Lido Yovita (biru) harus mengakui keunggulan petinju tuan rumah Jawa Tengah, Nihayatul dalam babak semifinal Popnas cabang olahraga tinju. F. Dokumentasi Tim untuk Batam Pos

jpnn.com, SEMARANG - Target medali emas yang dibebankan petinju putri andalan Kepri, Vika Lido Yovita gagal tercapai.

Pada babak semifinal Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) cabang olahraga (cabor) tinju di kelas 54 kg putri yang berlangsung di Universitas Semarang (Unnes), Rabu (20/9) kemarin, Vika harus mengakui kekalahan atas petinju tuan rumah Jawa Tengah, Nihayatul Maula lewat penjurian angka.

BACA JUGA: FPTI Optimistis Panjat Tebing Masuk Cabor Resmi POPNAS

Dari hasil penilaian dewan juri yang terdiri dari lima juri. Juri asal Jawa Barat, Cirikawa dan juri asal Jawa Timur, Sunarko serta juri asal DKI Jakarta, Arisa Putra memberikan nilai 29-28 untuk kemenangan Nihayatul.

Sedangkan juri asal Lampung, Abdul Gani dan juri asal Banten, Kristofel Sinaga memberikan nilai 30-27 untuk kemenangan Vika.

BACA JUGA: TOP! Petinju Indonesia Berhasil Sumbang Emas

Secara keseluruhan, Vika kalah tipis 2-3 atas Nihayatul dalam partai yang berdurasi tiga ronde ini dan harus puas meraih medali perunggu.

Pelatih tinju Kepri, Rionando menilai, petinju peraih perunggu di PON 2016 Jawa Barat ini sudah bertanding sebaik mungkin.

BACA JUGA: Kemenpora Puas Persiapan Maksimal POPNAS XIV/2017

"Lagi-lagi karena kita melawan petinju tuan rumah, kita kalah dicurangi lewat penjurian," keluh Rionando kepada Batam Pos, Rabu (20/9).

Terpisah, di cabor panahan yang berlangsung di Stadion Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Atlet-atlet panahan Kepri gagal mempersembahkan medali bagi Kepri di ajang Popnas 2017.

Langkah keempat atlet panah Kepri, yakni Faishal Faiz, Muhammad Farhan, Athallah Rakha dan Ananda Nurul Maulita semuanya gugur pada babak delapan besar di kelas individu.

Sementara di kelas tim beregu putra yang diwakili Faishal Faiz, Muhammad Farhan dan Athallah Rakha harus mengakui ketangguhan tim beregu putra tuan rumah, Jawa Tengah di babak perempat final.

Pelatih panah Kepri, Dedek Herman tetap memuji perjuangan anak didiknya dalam gelaran olahraga multievent ini.

"Meskipun cabor ini baru pertama kali dikirimkan Kepri, tetapi anak-anak sudah mampu berjuang sampai sejauh ini. Perjuangan anak-anak luar biasa dan ini akan menjadi bahan evaluasi kami kedepan," ungkap Dedek.

Dengan tambahan satu medali perunggu ini, posisi kontingen Provinsi Kepri masih belum beranjak di peringkat 26 dengan satu medali emas dan dua medali perunggu.

Medali perunggu yang disumbangkan Vika dari cabor tinju ini menutup perjuangan kontingen Provinsi Kepri dalam Popnas yang ditutup Rabu (20/9) malam ini.

Menyikapi raihan prestasi ini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kepri, Maifrizon menyebut target dua medali emas memang meleset dari prediksi.

"Seharusnya Vika bisa menyumbang medali emas. Tapi karena melawan tuan rumah kita dirugikan," sebut Maifrizon.

Dia mengatakan, ke depannya, pembinaan olahraga di Kepri akan lebih difokuskan kepada cabor-cabor yang bersifat perorangan seperti pencak silat, tarung drajat, tinju, taekwondo dan sebagainya.

"Pembinaan harus lebih baik lagi. Kita juga akan evaluasi cabor-cabor yang mempunyai Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) di Kepri. PPLP mana saja yang berprestasi dan tidak, kalau tidak ada prestasi, maka PPLP cabor yang bersangkutan harus diganti cabor lain yang belum ada PPLP," ungkap Maifrizon.

Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dispora Kepri tetap berkomitmen untuk memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya bagi atlet-atlet Kepri yang berprestasi.

"Kita sudah siapkan bonus itu kepada atlet Kepri yang berprestasi sepanjang tahun 2017 ini," tutup Maifrizon. (cr16)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang SEA Games, Timnas Tinju Kurang Jam Terbang


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler