Petrokimia Gresik tak Putus Bantu Pencegahan Corona di Jatim

Sabtu, 13 Juni 2020 – 03:01 WIB
Petrokimia Gresik dan Satgas Covid-19 BUMN. Foto: dok for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Memasuki era tatanan normal baru atau new normal, Petrokimia Gresik selaku Koordinator Satgas Tanggap COVID-19 BUMN Jatim semakin gencar menyalurkan bantuan ke berbagai pihak.

Sejumlah bantuan didistrubusikan untuk Posko Satgas Tanggap COVID-19 BUMN, fasilitas kesehatan hingga masyarakat umum.

BACA JUGA: Petrokimia Gresik Belum Surut Bantu Penanganan Corona dan Dampaknya di Jatim

Mulai 1 Juni 2020 Petrokimia Gresik telah memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), untuk 34 Posko Tanggap COVID-19 BUMN di berbagai daerah di Jatim.

Tahap pertama bantuan didistribusikan untuk 17 posko yang ada di Kabupaten Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Sidoarjo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kota Probolinggo dan Kota Surabaya. (Baca juga: Menuju New Normal, RHU di Surabaya Diminta Tidak Buka Dulu)

BACA JUGA: Perangi Corona, Petrokimia Gresik Gelontorkan Dana Bantuan Miliaran Rupiah

Sedangkan tahap kedua untuk posko di Kabupaten Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Tulungagung, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, dua posko di Kabupaten Malang (Posko Selorejo dan Karangkates), Lumajang, Jember, Kota Mojokerto, Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Madiun, dan Kabupaten/Kota Kediri.

Masing-masing posko menerima APD berupa isolation coverall atau baju pelindung (200 buah), masker surgical (10 kotak), goggles (20 buah), nitril gloves (12 pasang), sepatu boot (10 pasang), dan apron plastik (20 buah).

BACA JUGA: Fakta Pembalap Cantik Banting Setir Jadi Bintang Film Dewasa, Ternyata..

Berikutnya Petrokimia Gresik juga memberikan APD untuk 9 (sembilan) fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Gresik, yakni RS Nyai Ageng Pinatih, RS Mabarrot Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Bungah, Klinik Mabarrot MWCNU Wringinanom, Klinik Mabarrot MWCNU Manyar, Puskesmas Alun-alun, Puskesmas Nelayan, Puskesmas Industri, Puskesmas Kebomas, dan Puskesmas Sukomulyo.

Masing-masing menerima APD berupa masker surgical, masker N95, nitril gloves, isolation coverall, sepatu boot, face shield dan helmet, handscoon nonsteril, apron plastik, goggles, dan hand sanitizer.

Adapun untuk dua rumah juga mendapatkan tambahan bantuan berupa Swab Kit dan VTM, atau media untuk membawa spesimen sampel lendir hidung dan tenggorokan pasien yang telah melalui uji swab.

Direktur Teknik dan Pengembangan Petrokimia Gresik Arif Fauzan menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan komitmen Petrokimia Gresik dalam mendukung pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19 di masa new normal.

Dia menjelaskan bahwa masyarakat saat ini memasuki era new normal. Sejumlah aktivitas kembali dibuka dalam rangka memulihkan kondisi perekonomian.

Namun dengan memperhatikan beberapa tatanan baru untuk pencegahan penularan COVID-19.

"Bantuan APD kami berikan untuk melancarkan tugas fasilitas kesehatan dan posko dalam menyukseskan new normal di tengah masyarakat sesuai dengan protokol yang disiapkan oleh pemerintah, sehingga kasus COVID-19 dapat dicegah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat.

Sedangkan bantuan untuk masyarakat, Petrokimia Gresik telah memberikan 10 wastafel untuk kelurahan di sekitar perusahaan, serta 20 ton beras untuk Masyarakat Surabaya yang berada di sepanjang pipa Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunungsari Surabaya milik Petrokimia Gresik.

Wastafel model portable diberikan kepada lain Desa Roomo, Kelurahan Kebomas, Sukorame, Tlogopojok, Lumpur, Karangturi, Ngipik, Kroman, Karangpoh, dan Kelurahan Tlogopatut.

Sementara itu, 20 ton beras untuk masyarakat di Kelurahan Kelurahan Osowilangun, Pradah Kali Kendal, Banjar Suguhan, Gunungsari, Jajar Tunggal, Kandangan, Karangpoh, Putar Gede, Lontar, Sonokwijenan, Manukan Kulon, Dukuh Kupang dan Kelurahan Dukuh Pakis.

"Pandemi ini banyak membawa perubahan dalam keseharian kita. Ada sejumlah hal yang harus kita biasakan untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan masyarakat. Bantuan wastafel ini merupakan dukungan kami untuk masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)," terang Arif.

Untuk bantuan beras bagi masyarakat Surabaya diberikan dalam rangka meringankan beban ekonomi masyarakat sekitar perusahaan yang ada di Surabaya, mengingat Kota Surabaya saat ini daerah dengan kasus positif COVID-19 tertinggi di Jatim.

Terakhir Arif mengajak masyarakat untuk senantiasa mematuhi protokol pencegahan penularan COVID-19 di era new normal. (mg8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler