jpnn.com, SURABAYA - Direktur Pemasaran PT Petrokimia Gresik Meinu Sadariyo mengatakan, perseroan terus memperluas dan memperkuat penjualan produk nonsubsidi.
Penguatan itu sejalan dengan wacana pemerintah yang akan mengalihkan subsidi untuk pupuk.
BACA JUGA: Dihajar Pertamina, Petrokimia Gagal ke Final Four Proliga
”Kami gencar tawarkan, baik kepada korporasi maupun ritel. Tidak hanya pupuk, tapi juga produk pengembangan hasil riset lain,” kata Meinu, Minggu (15/7).
Dalam penjualan tersebut, ada 278 ton pupuk nonsubsidi dengan nilai transaksi penjualan sebesar Rp 1,2 miliar.
BACA JUGA: Petrokimia Kalah, Victor Laiyan Punya Banyak Pekerjaan Rumah
Yakni, pupuk nonsubsidi jenis pupuk ZA sebanyak 163 ton dan pupuk NPK Kebomas 15-15-15 sebanyak 115 ton.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, Petrokimia Gresik juga telah mengekspor pupuk jenis NPK ke sejumlah negara.
BACA JUGA: Jadi Pelatih Petrokimia, Victor Laiyan Andalkan YouTube
Di antaranya, Filipina, Thailand, Malaysia, India, Nigeria, Uruguay, dan Brasil.
Meinu menambahkan, pupuk nonsubsidi ZA dan NPK Kebomas akan dimanfaatkan petani tebu di bawah naungan sejumlah pabrik gula milik PTPN X.
Di antaranya, Pabrik Gula Gempolkrep, Djombang Baru, Tjoekir, Lestari, Meritjan, Pesantren Baru, Ngadirejo, dan Modjopanggoong.
Secara terpisah, Direktur Utama PTPN X Dwi Satriyo Annurogo mengungkapkan, penyaluran pupuk nonsubsidi tersebut bisa membantu petani mengelola on farm.
”Sebagai mitra kerja PTPN X, kebutuhan petani kami upayakan terpenuhi semaksimal mungkin. Baik jumlah maupun ketepatan waktunya,” kata Dwi.
Penyaluran pupuk tersebut sesuai dengan kondisi di lapangan yang sekarang sedang memasuki musim tanam 2018/2019.
”Penyaluran pupuk nonsubsidi bertahap pada petani tebu binaan PTPN X. Penggunaan pupuk yang tepat berujung pada kualitas pasok bahan baku tebu (BBT), yakni manis, bersih, dan segar (MBS),” terang Dwi. (res/c17/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jakarta BNI Taplus Gulung Petrokimia, Pelatih Belum Bahagia
Redaktur : Tim Redaksi