jpnn.com, SURABAYA - Dishub Kota Surabaya menyiagakan petugas untuk membantu pengendara yang kebingungan dengan pembagian jalur dalam rekayasa overpass di bundaran Satelit. Saat volume kendaraan mulai padat, mereka berjalan ke tengah sambil membawa rambu penunjuk arah. Tidak jarang, mereka menghampiri pengendara, lalu mengarahkan ke jalur yang dituju.
Salah satunya Didik Kuswandono. Sambil membawa papan seberat 3 kilogram, dia berdiri di tengah-tengah pengendara yang melambatkan kendaraannya karena bingung memilih jalur. "Ayo-ayo lurus Mayjen, nganan tol," teriaknya sambil berdiri di dekat traffic light di ujung Jalan HR Muhammad yang berbatasan dengan overpass. Menurut Didik, jika rambu hanya ditaruh di pinggir jalan, banyak pengendara yang tak jeli melihat Itulah yang dialami Suwanto. Dia harus memutari overpass dua kali karena tidak melihat rambu. "Mau ke tol, tapi salah jalur," ucap pria 36 tahun itu. Dari HR Muhammad, dia hendak masuk ke tol. Seharusnya, dia memilih lajur paling kanan. Akibatnya, dia mengarah kembali ke HR Muhammad. Naim lain lagi. Dari arah HR Muhammad, dia mengambil jalan lurus. Padahal, tujuan utamanya adalah masuk tol Satelit. Akhirnya, dia berputar di depan SBPU Mayjen Sungkono. "Aku bingung," ucap Naim, lantas tertawa.
Menurut pengamatan , sebenarnya mengenali jalur overpass tidak terlalu sulit. Dari HR Muhammad, kalau ingin putar balik ke HR Muhammad, pilih lajur paling kanan. Jadikan separator sebagai patokan. Jalur putar balik berada di kanan separator. Sementara itu, kalau ke tol Satelit, pilih lajur kedua dari kanan. Letaknya di kiri separator. Kalau ingin melintasi overpass, segera posisikan kendaraan di dua lajur kanan Jalan HR Muhammad.
Selain Didik, petugas lain yang jemput bola adalah Sudarman Antoni. Darman bertugas membawa papan rambu di jalur putar balik HR Muhammad. Kemarin pagi mereka harus berdiri selama dua jam dengan membawa rambu yang cukup berat. "Piye mane jenenge kerjo, Mas," kata Didik. Setelah kepadatan kendaraan mulai terurai, para petugas berjaga di pinggir sambil terus memantau.
Menurut Darman, kepadatan lalu lintas di bundaran Satelit terjadi karena tingginya volume kendaraan dari HR Muhammad yang hendak ke tol Satelit. Akibatnya, arus ke Mayjen Sungkono terhambat. Plus pengendara yang bingung sehingga melintasi overpass lebih dari satu kali karena salah jalur. Dia yakin kebingungan itu akan jauh berkurang setelah rekayasa berjalan selama beberapa hari. (omy/c6/any)
BACA JUGA: Yes, Warga Surabaya Punya Taman Baru
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garap Lagi Rel Depan Royal Plaza
Redaktur : Tim Redaksi