Petugas Lapas Diingatkan Tak Beri Karpet Merah bagi Koruptor

Senin, 17 September 2018 – 05:15 WIB
Warga binaan di bilik penjara. Ilustrasi Foto: Paksi Sandang Prabowo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Aktivis 1998 Hariman Siregar mengungkapkan, oknum petugas lapas biasa memperlakukan istimewa terpidana kasus korupsi. Bisa dibilang, para oknum itu cenderung senang jika yang masuk penjara adalah koruptor.

Hal itu disampaikannya ketika dimintai pendapatnya terkait napi kasus korupsi, Setya Novanto yang mendapatkan keistimewaan di Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.

BACA JUGA: Kapan Koruptor Jera Jika Selalu Diistimewakan di Lapas

Menurut Hariman, pelakuan akan berbeda bila yang masuk adalah terpidana atau napi pidana politik atau kriminal biasa.

Misalnya kasus kekerasan sampai pembunuhan dan atau karena difitnah seperti dirinya. Itu hanya mendapatkan sakit dan derita dalam penjara.

BACA JUGA: Jangan Bedakan Tahanan untuk Koruptor dengan Maling

"Tapi kalau koruptor lebih nyaman di lapas. (Sukamiskin malahan labih nyaman) oknum petugas Lapas berbahagia sekali kalau yang masuk napi koruptor. Di dalam seperti Sinterclass. Malam selama ditahan bisa pulang pada waktu tertentu," kata dia.

Kata dia, tidak ada jaminan untuk bisa mengubah mental napi koruptor. Apalagi untuk sekelas Setya Novanto.

BACA JUGA: Setya Novanto Dapat Keistimewaan, Bukti Hukum Masih Lemah

Karena itu, kata dia, yang harusnya diubah adalah sikap oknum petugas lapas agar taat aturan untuk memberi efek jera bagi napi.

"Jadi selama di dalam  tidak akan mengubah mental para koruptor ! Selama oknum petugas lapas mental nya harus di "cuci" dulu," katanya.

Terkait dugaan perlakuan istimewa yang diterima Setnov di Sukamiskin, Hariman meminta Menkumham Yasonna Laoly untuk yang bertanggung jawab menyelesaikannya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setnov Temui Eni Saragih di Rutan KPK, Ini Klarifikasinya


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler