Petugas Patroli Terpadu Karhutla juga Beri Edukasi Masyarakat untuk Cegah COVID-19

Kamis, 02 April 2020 – 14:25 WIB
Patroli Terpadu Karhutla KLHK. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal April ini mulai melaksanakan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di empat provinsi rawan di Sumatera.

Meliputi Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan. Secara keseluruhan pada awal April ini patroli terpadu akan dilaksanakan di 97 desa rawan karhutla di Pulau Sumatera.

BACA JUGA: Madu Hutan dari KLHK untuk Tenaga Medis, Semoga Stamina Terjaga Selalu

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), KLHK, Basar Manullang, mengungkapkan meningkatnya intensitas kebakaran hutan dan lahan pada awal 2020 di Sumatera khususnya Provinsi Riau dan Sumatera Utara harus segera direspons dengan upaya pencegahan yang lebih intensif.

Mengantisipasi merebaknya wabah Coronavirus Disease (COVID-19), pada 2020, tim patroli terpadu juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan penyebaran COVID-19.

BACA JUGA: Ikhtiar KLHK Bantu Tenaga Medis Melawan Corona

“Tim patroli terpadu ini akan diterjunkan di desa-desa rawan karhutla sehingga segera mendeteksi secara dini setiap karhutla di lapangan dan akan segera langsung menanggulangi kebakaran yang terjadi dengan peralatan yang dibawanya," jelas Basar.

Basar menegaskan, strategi pengendalian karhutla mengalami perubahan dengan memprioritaskan upaya pencegahan dan pemadaman secara dini.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Harus Hadapi Kondisi Terburuk Corona, Obat Herbal AntiCovid, Freeport Berdarah

Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencegah terjadinya karhutla di tingkat tapak, salah satunya adalah melalui Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla.

"Patroli Terpadu adalah salah satu upaya penting yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2016 dengan melibatkan peran serta para pihak meliputi Manggala Agni, TNI, POLRI, pemerintah daerah dan Masyarakat Peduli Api (MPA)," ucap Basar

Maksud kegiatan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan adalah mensinergikan para pihak untuk melakukan pemantauan di tingkat tapak terutama di desa-desa rawan karhutla.

Sedangkan tujuannya adalah melakukan deteksi dini pada areal rawan kebakaran, melakukan sosialisasi pencegahan, melakukan pemadaman dini, serta mewujudkan kehadiran unsur pemerintah di tingkat tapak.

Basar menambahkan, patroli terpadu ini merupakan implementasi arahan Presiden Republik Indonesia pada Rakornas Karhutla 2020 untuk memprioritaskan pencegahan dan melihat potensi munculnya titik panas di sejumlah wilayah rawan.

“Tim patroli akan mendatangi masyarakat desa pada berbagai kesempatan. Pesan dan ajakan untuk mencegah karhutla disampaikan melalui aksi anjangsana ke rumah, kebun, ladang, warung, bahkan masyarakat desa yang mereka temui di rute patroli mereka", tambah Basar.

Laporan Posko PKHL pada awal April ini, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Confidence Level ≥80%, perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 (tanggal 1 Januari – 1 April 2020) sebanyak 583 titik.

Sedangkan pada periode yang sama tahun 2019, jumlah hotspot sebanyak 1.031 titik. Data menunjukkan, terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 448 titik atau 43,45%.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler