P&G Bantu Jaga Lingkungan Hidup Melalui Kegiatan Circular Economy bersama Masyarakat

Jumat, 08 September 2023 – 00:34 WIB
Diskusi tematik “Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi Sirkular sebagai Standar Bisnis Baru (Sustainability and Circular Economy as the New Business as Usual).” dalam acara ISF 2023. Foto: dok P&G

jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan FMCG terkemuka, Procter & Gamble (P&G) terpilih sebagai Knowledge Partner dalam acara Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2023, yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) pada 7 September 2023 di Park Hyatt, Jakarta.

P&G menjadi satu-satunya perusahaan dari sektor FMCG yang diberikan kesempatan menjadi Knowledge Partner pada acara tersebut untuk menggelar sesi tematik.

BACA JUGA: Belajar Pola Circular Economy, Sulap Sampah jadi Cuan

Sesi itu bertema  “Keberlanjutan Lingkungan dan Ekonomi Sirkular sebagai Standar Bisnis Baru (Sustainability and Circular Economy as the New Business as Usual).”

Sesi tersebut melibatkan rekan media, sekitar 50 mahasiswa dari universitas terkemuka di Indonesia, serta para partisipan ISF 2023 secara umum.

BACA JUGA: Indonesia Menyiapkan IKN Nusantara jadi Pionir Kota Circular Economy di Dunia

Dalam diskusi panel tersebut, selain para pemimpin bisnis P&G regional dan lokal, turut hadir sejumlah pembicara yang mewakili kolaborator program keberlanjutan lingkungan P&G, yaitu perwakilan pemerintah, SuperIndo, serta Octopus.

Pada sesi tematik, P&G bersama para mitranya menguraikan implementasi bisnis berkelanjutan dan ekonomi sirkular sebagai strategi baru dalam industri global.

BACA JUGA: Circular Economy Indonesia Dipuji Uni Eropa

“P&G selalu memastikan bahwa setiap aktivitas bisnis yang dilakukan selalu mempertimbangkan aspek lingkungan yang berkelanjutan, mulai dari proses produksi, rantai pasokan produk, hingga aspek kemasan setelah dipakai konsumen," ujar Saranathan Ramaswamy selaku Presiden Direktur P&G Indonesia

Secara global, P&G telah berkomitmen untuk menjalankan inisiatif keberlanjutan lingkungan melalui P&G Ambition 2030.

Dalam kerangka komitmen keberlanjutan lingkungan ini, P&G bertujuan mengurangi emisi dalam lima aspek bisnis utamanya hingga tahun 2030.

Di antaranya pada aspek Material dan Kemasan, aspek Operasi, aspek Transportasi, aspek Penggunaan Produk (Consumer Use) dan aspek Akhir Masa Pakai Produk (Product End of Life).

Di Indonesia, P&G menerjemahkan komitmen global tersebut lewat tiga pilar utama, yaitu Iklim (Climate), Air (Water), dan Limbah (Waste) di berbagai aspek bisnisnya.

Dalam pilar Iklim, pabrik P&G Indonesia telah mengaktifkan listrik terbarukan dan meningkatkan efisiensi transportasinya untuk mengurangi emisi karbon.

Pada pilar Air, upaya daur ulang telah diterapkan untuk mengurangi penggunaan air secara efisien.

Di sisi Limbah, berbagai inisiatif telah diambil baik pada level produksi maupun penggunaan produk.

Sejak pertama kali beroperasi, pabrik P&G Indonesia telah lama menjalankan praktik Zero Waste to Landfill untuk mengelola sampah produksinya dengan baik.

Di level hilir setelah konsumsi, P&G menjalankan program Conscious Living yang melibatkan masyarakat dalam pengumpulan dan pengelolaan sampah kemasan plastik melalui aplikasi digital.

"Kami terus berupaya mengembangkan inovasi dan produk berkelanjutan dalam mengurangi jejak karbon sesuai dengan komitmen Keberlanjutan Lingkungan P&G secara global, yang berdasarkan pada misi perusahaan sebagai ‘Force for Growth and Force for Good’. Untuk mencapai tujuan keberlanjutan lingkungan tersebut, kami menyadari pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan berbagai inovasi yang dapat mengakselerasi dampak positif dari program kami, baik bagi lingkungan maupun komunitas dimana kami beroperasi," tuturnya.

Inovasi program keberlanjutan lingkungan P&G Indonesia dimulai dari pengemasan produk hingga setelah produk selesai dikonsumsi.

Sebagai contoh, sebagian dari material kemasan produk Gillette Venus dan shampo Herbal Essences telah menggunakan materi daur-ulang.

Setelah produk selesai dipakai, konsumen bisa menyetor kemasannya untuk didaur-ulang via aplikasi digital Octopus melalui program P&G Conscious Living, yang merupakan pelopor program ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah kemasan plastik sachet dan HDPE.

Sembari menciptakan dampak sosial, program P&G Conscious Living juga turut memberikan dampak sosial dengan memberdayakan ribuan Pelestari (yang dulu dikenal sebagai ‘pemulung’) secara ekonomis, membantu mereka mendapat penghasilan tambahan hingga Rp 800,000 per bulan.

Dr. Ir. Prima Mayaningtias, M.Si, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, menyampaikan dukungannya pada P&G dalam acara ISF 2023.

“Kami menyadari bahwa tantangan sampah plastik adalah tantangan global, sehingga kami sangat mengapresiasi upaya para pelaku industri dalam menggerakkan ekonomi sirkular melalui program dan inisiatif keberlanjutan lingkungan seperti yang dilakukan oleh P&G Indonesia, yang sejalan dengan upaya kami dalam pengurangan limbah dan dekarbonisasi global. Semoga seluruh upaya Keberlanjutan Lingkungan P&G Indonesia juga dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku industri untuk terus berkontribusi dalam menghasilkan dampak yang lebih besar terhadap lingkungan dan ekosistem kehidupan global," tuturnya.

Selain dengan pemerintah, P&G melalui program Conscious Living juga berkolaborasi dengan salah satu mitra ritelnya, yaitu Super Indo, yang telah berjalan sejak 2022 di Jawa Barat.

Berkaca pada keberhasilan dan pembelajaran dari kolaborasi di Jawa Barat, maka P&G dan Super Indo melakukan ekspansi program ke wilayah DKI Jakarta pada awal tahun 2023.

“Sebagai supermarket yang peduli terhadap lingkungan, kami memiliki semangat yang sama dengan P&G lewat ambisi kami dalam hal penanganan sampah melalui program 'Zero to Landfill'. Kolaborasi kami bersama P&G menghasilkan Program Conscious City di Jawa Barat dan Jakarta yang sudah berjalan selama dua tahun dan telah memberikan dampak positif bagi pertumbuhan bisnis serta mengakselerasi upaya ekonomi sirkular kami. Ke depannya, kami berharap program kolaborasi kami bersama P&G dan Octopus dapat terus mendorong terciptanya ekonomi sirkular melalui pemberdayaan Pelestari,” kata Boudewijn van Nieuwenhuijzen, selaku President Director Super Indo.

Program P&G Conscious Living tentunya dapat berjalan lewat dukungan Octopus, sebagai mitra agregator sampah dalam program tersebut.

P&G Indonesia telah berkolaborasi dengan Octopus sejak peluncuran program P&G Conscious Living di Jawa Barat pada tahun 2021.

Dalam kerjasama ini, konsumen dapat mengumpulkan sampah kemasan sachet atau multilayer serta plastik HDPE dari produk-produk P&G, untuk kemudian disetorkan lewat Octopus.

Selanjutnya, diberikan insentif berupa poin yang dapat ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik seperti pulsa, token listrik, voucher kopi, dll, sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi mereka dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.

“Bersama P&G, kami optimis melihat antusiasme masyarakat terhadap program Conscious Living yang menjadi semakin lebih besar, serta memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat, di antaranya adalah konsumen, pelestari, dan bank sampah lokal. Kami menyadari betul bahwa kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah plastik masih kurang, namun melalui kolaborasi bersama P&G, kami yakin dapat terus mengembangkan berbagai inovasi lewat program Conscious Living, sehingga semakin banyak elemen masyarakat yang dapat berpartisipasi dan mengambil bagian aktif dalam gerakan ekonomi sirkular," ujar Moehammad Ichsan, Chief Executive Officer Octopus Indonesia 

Pada ISF 2023, P&G Indonesia juga mengumumkan dua inisiatif terbaru dari program Keberlanjutan Lingkungannya.

Pertama, P&G Indonesia akan meluncurkan kampanye multi-brand yang bertemakan keberlanjutan lingkungan untuk pertama kalinya, dengan melibatkan beberapa brand produk unggulannya seperti Vicks, Gillette, Oral-B.

Kedua, P&G bersama mitranya, Save the Children Indonesia dan pemerintah Jawa Barat, akan memberikan dukungan berupa fasilitas penunjang kegiatan belajar bengajar, seperti meja dan kursi, yang terbuat dari sampah kemasan plastik P&G yang telah didaur ulang kepada beberapa sekolah yang masih dalam proses pemulihan dari tragedi gempa bumi yang menimpa Cianjur, Jawa Barat tahun lalu. Sekolah-sekolah tersebut juga merupakan sekolah binaan program ‘We See Equal’ dari P&G di Cianjur sejak 2018.

Ke depannya, P&G Indonesia akan terus berinovasi dalam menciptakan ekonomi sirkular dan mengintegrasikan elemen keberlanjutan di berbagai sendi bisnisnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler