PGK Ajak Generasi Milenial Bijak Bermedsos Jelang Pilpres

Selasa, 30 Oktober 2018 – 21:32 WIB
Para pembicara dialog kebangsaan dengan mengambil tema Generasi Milenial Dan Pemilu 2019 di kampus Universitas 45, Selasa (30/10). Foto: PGK

jpnn.com, MATARAM - Dewan Pengurus Wilayah Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Nusa Tenggara Barat (DPW PGK NTB) bekerja sama  dengan Universitas 45 Mataram menggelar dialog kebangsaan dengan mengambil tema Generasi Milenial Dan Pemilu 2019 di kampus Universitas 45, Selasa (30/10).

Acara itu dihadiri Kapolda NTB Irjen Ahmad Juri, Ketua KNPI NTB Hamdan Kasyim, Ketua Bawaslu NTB Khuwailid, Ketua Presidium GMNI 2015-2017 Chrisman Damanik, Rektor Universitas 45 Mataram Evron Afrial, dan Ketua Dewan Pembina DPW PGK NTB Karman BM.

BACA JUGA: Please, Jangan Pakai Tragedi JT610 untuk Komoditas Politik

Ahmad mengatakan, generasi milenial merupakan generasi terbaik sejak era 80-an. Secara kualitas, generasi milenial lebih komplet baik sisi pendidikan maupun pengetahuan. 

Dia menambahkan, keterkaitan antara generasi milenial dengan pemilu sangat erat. Sebagian besar pengguna gadget dan aktif di sosial media adalah para generasi milenial.

BACA JUGA: Tragedi Lion Air Bakal Dieksploitasi untuk Menyerang Jokowi?

"Generasi milenial harus mempu mempelajari sejarah, mengetahui jati diri bangsa, serta indentitas bangsanya sehingga tidak terbawa budaya luar yang bisa merusak kerukunan kehidupan berbangsa dan negara,” kata Ahmad.

Sementara itu, Ketua DPW PGK NTB Karman BM mengatakan, kehadiran generasi milenial pada Pemilu 2019 memiliki posisi penting untuk menciptakan situasi yang damai dan kondusif. 

BACA JUGA: Prabowo Sayangkan Terjadinya Kontroversi Pembakaran Bendera

Menurut Karman, generasi milenial sangat rentan menerima berita yang tidak benar.

Namu, generasi milenial juga mempunyai kesadaran tinggi untuk bisa memfilter hoaks.

“Keikutsertaan generasi milenial pada proses Pemilu 2019 sangat diperlukan sehingga bisa memberikan warna tersendiri pada proses demokrasi,” kata Karman.

Dia menambahkan, kemajuan teknologi menjadi dua sisi mata pisau bagi negara.

“Kebijaksanaan dalam memanfaatkan teknologi khususnya di media sosial sangat penting,” imbuh Karman.

Dia menjelaskan, generasi muda memiliki peran penting untuk menciptakan situasi yang kondusif.

“Apalagi, hoaks, ujaran kebencian, dan SARA begitu masif di medsos. Karena itu, dibutuhkan kebijaksanaan untuk memfilter serangan hoaks dan ujaran kebencian tersebut," kata Karman.

Caleg DPR RI nomor urut dua dapil NTB 2 dari Partai Perindo ini yakin dinamika berbangsa dan bernegara akan tetap terjaga bila Pancasila masih dijunjung tinggi.

“Penggunaan medsos yang baik dan benar akan menguatkan narasi kebangsaan sehingga pemilu kita tetap damai. Apa pun pilihan masyarakat, yang paling penting NKRI harga mati," tegas Karman.

Sekretaris Jenderal DPP Perkumpulan Gerakan Kebangsaan Rian Hidayat mengatakan, generasi milenial harus aktif memberikan kontribusi positif bagi pembangunan negara.

"Mau tidak mau tongkat estapet kepemimpinan akan dipegang oleh generasi muda. Kesiapan diri, mental, dan wawasan sangat dibutuhkan untuk bisa melanjutkan estapet kepemimpinan tersebut," kata Rian. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Ingatkan Masyarakat soal Bahaya Hantu di Pemilu 2019


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler