PGN dan KIS Biofuels Indonesia Jajaki Kerja Sama Pengembangan Biomethane

Selasa, 18 Oktober 2022 – 23:15 WIB
Penandatanganan nota kesepahaman pelaksanaan studi kelayakan bersama terkait pengembangan bisnis biomethane antara PT PGN Tbk dengan PT KIS Biofuels Indonesia dalam acara SOE International Conference G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10). Foto: Dokumentasi Humas Pertamina

jpnn.com, NUSA DUA - PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina menyepakati kerja sama pengembangan bisnis Bio-CNG bersama PT KIS Biofuels Indonesia bertujuan mengoptimasi transisi energi menuju energi terbarukan dan tindak lanjut terhadap kesiapan pengembangan Biomethane.

Kesepakatan kerja sama dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman dalam acara SOE International Conference G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (18/10).

BACA JUGA: Dukung Transisi Green Energy, Pertamina Kenalkan Solar Panel ke Siswa SMA Balikpapan

PGN dan KIS menyepakati pelaksanaan studi kelayakan bersama terkait pengembangan bisnis biomethane, mulai dari pembangunan sampai pengembangan biomethane yang dapat dialirkan sampai ke pelanggan, baik dalam bentuk Bio-CNG maupun injeksi langsung ke infrastruktur pipa gas PGN.

“PGN dan KIS juga sepakat untuk penjajakan investasi bersama dalam rangka pembangunan pabrik Biomethane dan fasilitas pendukung lainnya," kata CEO Subholding Gas Pertamina PT PGN Tbk M Haryo Yunianto.

BACA JUGA: 13 Inovasi Perwira Pertamina Raih Penghargaan Dharma Karya Energi 2022

Haryo Yunianto menyampaikan KIS akan menyediakan informasi teknis atau komersial kepada PGN terkait dengan proses produksi Biomethane, transportasi maupun pelanggan Bio-CNG.

Bio-CNG merupakan biomethane yang di kompres yang salah satunya melalui pengolahan dari limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang disebut dengan Palm Oil Mill Effluent (POME).

BACA JUGA: Pertamina Siapkan Strategi Pencapaian Target NZE, Ini Tujuannya

Limbah ini akan membahayakan lingkungan karena menyumbang efek rumah kaca jika tidak diolah, namun jika dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi sumber energi hijau yang ramah lingkungan.

Karakteristik biomethane mirip dengan gas bumi, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kendaraan, pemanas, dan generator listrik.

PGN akan menyediakan informasi yang diperlukan oleh KIS Group dalam penyusunan model investasi yang layak secara teknis maupun komersial.

Bermodalkan dengan kapabilitas KIS pada bisnis Bio-CNG, PGN berharap kerja sama ini dapat berjalan smooth sehingga dapat menambah produksi CNG di PGN Group dan menjaga ketahanan pasok dengan biomethane.

“Bio-CNG dapat menjadi salah satu opsi untuk pasokan dalam memenuhi kebutuhan gas bumi di wilayah Sumatra," ujarnya.

Menurut Haryo, karakter Bio CNG yang mirip dengan gas yang dialirkan oleh PGN maka memungkinkan fleksibilitas mekanisme swap atau saling tukar antarkedua jenis komoditas tersebut.

Kesepakatan kerja sama selanjutnya, yaitu mengenai sertifikasi karbon seperti cara memperolehnya dan cara memperdagangkannya.

Seperti diketahui, sertifikasi karbon merupakan salah satu mekanisme untuk mendorong pemanfaatan energi bersih atau terbarukan dan meminimalkan emisi karbon.

Pengembangan proyek Bio-CNG potensial menjadi energi baru terbarukan yang dapat membantu menekan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan lebih ramah lingkungan.

Melimpahnya bahan baku membuat Bio-CNG dapat dimanfaatkan dalam jangka panjang khususnya untuk pembangunan perekonomian nasional yang memberikan multiplier effect bagi masyarakat. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler