PGN Siap Bangun Pipa Gas Bumi Sepanjang 1.685 Kilometer

Senin, 22 Februari 2016 – 19:13 WIB
Ilustrasi. FOTO: PGN for jpnn.com

jpnn.com - TERHITUNG sejak tahun ini hingga 2019, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) akan membangun sejumlah infrastruktur gas bumi. Salah satunya adalah pipa gas bumi sekitar 1.685 kilometer. Proyek ini akan menambah panjang pipa gas bumi PGN yang saat ini sudah lebih dari 6.971 km. 

Nantinya pada 2019 total panjang pipa PGN menjadi 8.656 km. "PGN merencanakan pembangunan infrastruktur gas untuk peningkatan pemanfaatan gas domestik. Total penambahan panjang pipa gas yang akan dibangun oleh PGN mulai tahun ini sampai 2019 sekitar 1.685 km," kata Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso, di Jakarta, Senin (22/2).

BACA JUGA: Dwelling Time Dipangkas, Ini Tujuannya

Hendi mengatakan, selain penambahan infrastruktur gas bumi berupa pipa, PGN juga akan menambah sebanyak 60 SPBG. SPBG itu akan dibangun di berbagai daerah. Mulai dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Batam, Lampung, Riau, hingga Sumatera Utara. 

Selain itu PGN juga berencana membangun Mini LNG system untuk Indonesia bagian tengah dan timur.

BACA JUGA: TNI Gelar Bazar Murah, Potongan Harga 50 Persen, Mau?

"Dengan penambahan panjang pipa tersebut (pipa sepanjang 8.656 km), dapat meningkatkan kemampuan pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 juta kaki kubik per hari (MMscfd)," kata Hendi.

Hendi menambahkan, dengan pemanfaatan gas bumi sebanyak 1.902 MMscfd tersebut, dapat menciptakan penghematan sebesar Rp 110,9 triliun. Sepanjang 2015 penyaluran gas bumi PGN sebanyak 1.586 MMscfd, ini memberikan penghematan sekitar Rp 88 triliun ke pelanggan PGN.

BACA JUGA: JK: Anggaran Sudah Besar, Azas Manfaat Berkurang

Hendi mengungkapkan, infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun sepanjang 1.685 km tersebut di antaranya adalah proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa Distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.

Penurunan harga minyak yang sedang terjadi saat ini kata Hendi merupakan momentum yang baik untuk menggenjot pembangunan infrastruktur. Pada saat harga minyak turun juga mempengaruhi harga- harga material seperti pipa gas yang harganya juga turun. 

"Situasi yang terjadi di hulu migas yang melambat memberi waktu untuk persiapan di hilir  untuk meningkatkan infrastruktur," kata Hendi.

Kepala Divisi Komunikasi Korporat PGN, Irwan Andri Atmanto menambahkan, pembangunan infrastruktur pipa gas bumi ini akan menambah jumlah pipa yang dikelola dan dioperasikan PGN yang hingga akhir Januari 2016  sudah lebih dari 6.971 km. 

Pipa gas bumi ini tersebar mulai dari pipa transmisi Grissik-Duri sepanjang 529 km, Grissik-Batam-Singapura 446,78 km, Kepodang-Tambak Lorok atau Kalija I sepanjang 207 km, SSWJ sepanjang 1.002 km, transmisi Medan 30 km dan lainnya.

Pipa lainnya adalah pipa distribusi PGN yang tersebar di berbagai daerah, mulai dari DKI Jakarta sepanjang 759 km, Bogor 616 km, Tangerang 403 km, Bekasi 330 km, Cirebon 389 km, Sidoarjo 313 km, Surabaya 493 km, Medan 627 km dan banyak lagi di daerah lainnya.

"PGN merupakan satu-satunya badan usaha yang menyalurkan gas bumi ke berbagai segmen pengguna gas bumi mulai rumah tangga,  industri, pembangkit listrik, kemersial seperti restoran, rumah makan hingga Usaha Kecil Menengah, SPBG, bahkan rumah sakit dan panti asuhan," ungkap Irwan.

Sampai akhir 2015, PGN telah menyalurkan gas bumi ke 1.529 industri dan pembangkit listrik, 1.857 restoran, rumah makan dan UKM, dan lebih dari 107.690 pelanggan rumah tangga.

"Pengembangan infrastruktur dan pemanfaatan gas bumi ini, dilakukan PGN tanpa membebani atau mengandalkan uang negara atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," tegas Irwan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Memalukan, Jangan Sampai Seperti Itu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler