jpnn.com, JAKARTA - Salah satu sektor yang paling terdampak langsung dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ketat di DKI Jakarta adalah rumah makan dan restoran .
Sebab, mereka dilarang menerima pesanan di tempat (dine in). Ini menyebabkan penjualan turun drastis. Selain itu, juga berimbas terhadap nasib ratusan ribu pegawai yang akhirnya dirumahkan.
BACA JUGA: UKM Dinilai Jauh Lebih Siap Hadapi PSBB Jakarta Jilid II
"Restoran tempat mereka bekerja terpaksa mengeluarkan kebijakan merumahkan mereka karena sepi pengunjung dan turun omsetnya," kata Emil Arifin, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran, Jumat (18/9).
Berdasarkan data yang dimiliki PHRI, ada sekitar 400 ribu pegawai restoran harian yang dirumahkan. Jika PSBB ketat diperpanjang, diprediksikan mereka eksodus ke daerah sekitar DKI Jakarta.
BACA JUGA: PSBB Diperketat, Volume Kendaraan ke DKI Turun
“Kemungkinan saat mencari pekerjaan mereka terpapar virus Covid-19 dan akibatnya jumlah kasus Covid-19 bertambah," paparnya.
Emil pun menyarankan Gubernur DKI Anies Baswedan, agar belajar dari pengalaman ketika PSBB pertama diberlakukan di Jakarta, berimbas pada peningkatan penyebaran Covid-19 di berbagai daerah.
BACA JUGA: PSBB Jakarta Diperketat, Atiqah Hasiholan Turut Bantu UKM
Dia menduga, hal tersebut karena para pegawai yang dirumahkan memilih untuk pulang ke kampung halamannya.
"Daripada tinggal di Jakarta enggak punya pekerjaan, sementara tetap harus bayar kosan mereka lebih baik pulang kampung," ucap Emil.
Soal jejaring pengaman sosial yang diberikan pemerintah, Emil berpendapat sangat tidak memadai dan tidak melindungi kehidupan masyarakat.
Begitu juga dengan perusahaan yang terkena dampak PSBB tidak diberikan pengganti kerugian atau subsidi.
“Berbeda dengan di luar negeri begitu diterapkan lockdown maka rakyatnya dijamin kehidupannya. Dengan begitu akan patuh diam di rumah saja sehingga penyebaran Covid-19 terkendali,” pungkasnya. (jlo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh