jpnn.com - Timnas Indonesia datang ke ASEAN Championship 2024 atau Piala AFF 2024 dengan wajah-wajah baru.
Meski begitu, Skuad Garuda masih memiliki ambisi yang sama, yakni juara.
BACA JUGA: Mantan Pelatih Thailand Ingin Vietnam Menjadi Juara Piala AFF 2024
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyebut Piala AFF 2024 menjadi kesempatan dara muda mengenakan jersei Garuda di dada.
Meski turun dengan pemain muda, Erick berharap Indonesia mendapat hasil terbaik di turnamen antarnegara Asia Tenggara itu.
BACA JUGA: Persiapan Piala AFF 2024, PSSI Panggil 31 Pemain, Ini Daftarnya
Pria yang juga menjabat sebagai menteri BUMN itu ingin Skuad Garuda menembus babak final bahkan menjadi juara.
"Kami mau yang terbaik apapun hasilnya nanti kami lihat hasilnya. Kalau bisa juara ya bagus kan," ucap Erick.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Menarik 33 Pemain Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024
Indonesia dikenal sebagai salah satu kekuatan sepak bola Asia Tenggara.
Sayangnya, sejak Piala AFF bergulir pada 1996 silam, Indonesia belum sekalipun meraih gelar juara.
Pasukan Garuda kerap mentok di posisi kedua sehingga muncul istilah 'kutukan' runner up.
Total, Timnas Indonesia sudah enam kali menembus partai puncak Piala AFF yang semuanya berakhir di posisi kedua.
Kali terakhir kutukan runner up menghinggapi Timnas Indonesia terjadi di Piala AFF 2020. Saat itu, armada Shin Tae Yong kalah agregat 2-6 melawan Thailand.
Sementara itu, di Piala AFF 2024, Indonesia datang dengan muka-muka baru. Shin Tae Yong memang menggunakan mayoritas pemain di bawah usia 22 tahun.
Praktis, hanya terdapat dua nama kondang yang kenyang pengalaman di level senior, yakni Asnawi Mangkualam (25 tahun) dan Pratama Arhan (23 tahun).
Sisanya, merupakan pemain-pemain muda berusia 17 sampai 22 tahun.
Piala AFF 2024 akan bergulir mulai 8 Desember mendatang. Timnas Indonesia tergabung di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Pasukan Garuda akan memulai perjuangannya dengan bertamu ke markas Myanmar di Stadion Thuwunna, Yangon, 9 Desember 2024.(mcr15/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib