jpnn.com, JAKARTA - Piala Dunia U-17 2023 dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan di Indonesia mulai dari 10 November hingga 2 Desember.
Turnamen ini merupakan ajang bagi talenta-talenta muda untuk menunjukkan kemampuannya di atas lapangan agar membuka peluang untuk diminati klub-klub top dunia.
BACA JUGA: Indonesia Harus Menang dari Brunei, Lihat Skema Menuju Piala Dunia 2026
Direktur Papua Football Academy, Wolfgang Pikal, mengatakan Piala Dunia U-17 selama ini melahirkan pemain-pemain Bintang. Oleh sebab itu, turnamen ini harus dimaksimalkan seluruh pemain, khususnya punggawa Tim Nasional Indonesia, untuk mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya.
“Ini kesempatan untuk pemain kita tunjukkan bakat dan kualitas. Pasti banyak pemandu bakat dari seluruh dunia yang datang,” kata Wolfgang kepada media.
BACA JUGA: Kualifikasi Piala Dunia 2026: Jika Bisa Memukul Brunei, Indonesia Ketemu Vietnam
Tren saat ini, Wolfgang melanjutkan, para pemandu bakat sudah mulai mencari pemain-pemain potensial sejak dini, termasuk untuk kategori usia di bawah 17 tahun. Jika nantinya mendapatkan kesempatan bermain di luar negeri, dia berharap para pemain muda ini mempersiapkan mental dan mampu beradaptasi dengan baik lingkungan sekitar.
“Para pemain muda harus disiplin, menjaga pola makan, dan menjalani latihan yang intens. Saya optimistis akan ada lagi pemain Indonesia yang berkarir di luar negeri,” ujar Wolfgang.
BACA JUGA: Erick Thohir Ungkap Kesiapan Indonesia Menjelang Piala Dunia U-17 2023
Piala Dunia U-17 2023 terbagi dalam enam grup. Timnas Indonesia tergabung dalam Grup A yang berisikan Ekuador, Maroko, dan Panama. Keseluruhan pertandingan Grup A akan dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Adapun Grup B terdiri dari Spanyol, Mali, Uzbekistan, dan Kanada yang bakal menjalankan pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah.
Untuk Grup C berisikan Brasil, Inggris, Iran, dan Kaledonia Baru. Stadion Jakarta International Stadium (JIS) akan menjadi venue bagi laga-laga Grup C dan Grup E yang terdiri dari Prancis, Korea Selatan, Amerika Serikat, serta Burkina Faso.
JIS merupakan stadion baru berstandar FIFA dengan kapasitas 82 ribu kursi penonton sehingga menjadikannya stadion terbesar di Indonesia.
JIS didesain seperti stadion-stadion besar lainnya di Eropa yang di mana tidak menerapkan lintasan atletik sehingga penonton dapat menyaksikan pertandingan lebih dekat.
Selain itu, JIS menjadi stadion pertama di Tanah Air yang menggunakan sistem atap buka-tutup (retractable roof) sehingga pertandingan dapat digelar dalam cuaca apa pun. Sistem atap buka-tutup ini juga digunakan sejumlah stadion di luar negeri seperti Sapporo Dome, Jepang, dan Johan Cruyff Arena, Belanda.
Adapun Grup D dan F akan diselenggarakan di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. Grup D berisikan Jepang, Argentina, Senegal, dan Polandia. Sedangkan Grup F terdiri dari Meksiko, Jerman, Selandia Baru, dan Venezuela.
Dengan negara-negara besar yang tergabung dalam Grup C dan E, Wolfgang memprediksi akan banyak pengurus klub dan pemandu bakat menyaksikan pertandingan pada kedua grup tersebut yang diselenggarakan di JIS.
“Bagus, pelatih, pengurus klub, dan pemandu bakat bisa melihat para pemain top di level U-17,” ucap mantan asisten pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl, ini.
Presiden FIFA, Gianni Infantino, sebelumnya juga mengatakan bahwa Piala Dunia U-17 memiliki peran penting bagi perkembangan sepak bola dunia.
Alasannya, kompetisi ini menjadi kesempatan bagi pemain muda unjuk gigi sehingga mendapatkan perhatian internasional. Melalui turnamen ini, dia berharap semakin banyak muncul pemain-pemain bintang di masa depan.
“Turnamen ini layak mendapatkan sambutan khusus karena memainkan peran perkembangan yang krusial dengan memberikan kesempatan pertama bagi generasi pesepak bola selanjutnya untuk merasakan panggung global,” ucap Gianni.(dkk/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Muhammad Amjad