jpnn.com, BEIJING - Warga China biasanya tidak terlalu mempedulikan pidato panjang yang isinya itu-itu saja dari Presiden Xi Jinping.
Namun, menurut kantor berita BBC, pidato Xi pada pembukaan Kongres ke-20 Partai Komunis China di Beijing, Minggu (16/10), sangat ditunggu masyarakat.
BACA JUGA: Xi Jinping Canangkan Target Modernisasi China 2035
Mereka mengharapkan sang pemimpin menyampaikan kabar gembira soal relaksasi aturan nol Covid-19 yang sangat menyusahkan itu. Sayang, mereka lagi-lagi dikecewakan.
Xi justru menegaskan pemerintah sama sekali tidak memiliki keraguan bahwa kebijakan nol Covid-19 adalah langkah tepat untuk menyelamatkan nyawa rakyat.
BACA JUGA: Xi Jinping Serukan Genjot Belanja Militer, Siap Serbu Taiwan
Penguncian, pengujian massal, pemindaian kode kesehatan, karantina, pembatasan perjalanan, semua akan terus dilakukan.
Penderitaan sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan tersebut sama sekali tidak disinggung selama dua jam Xi berpidato.
BACA JUGA: Partai Komunis China Amendemen Konstitusi, Xi Jinping Makin Berkuasa
Tantangan besar lainnya yang meresahkan masyarakat tetapi tidak disebutkan antara lain: pengangguran kaum muda yang melonjak dan krisis properti.
Sebaliknya, pidato tersebut sarat dengan retorika standar PKC dan miskin solusi untuk masalah-masalah aktual China.
Tepuk tangan terbesar peserta kongres datang ketika Xi Jinping berbicara tentang penyatuan antara daratan dan Taiwan.
Dia mengatakan Beijing akan mendorong kerja sama ekonomi dengan pulau itu, bahwa itu akan benar-benar berjuang untuk penyatuan damai tetapi bahwa Partai tidak akan pernah berjanji untuk meninggalkan penggunaan kekuatan sebagai pilihan.
Dia juga membela undang-undang keamanan negara yang banyak dikritik di Hong Kong yang katanya telah memulihkan ketertiban di kota itu.
Demikian juga, soal pembongkaran dan perombakan banyak masjid di provinsi Ningxia dan Xinjiang. Xi berdalih bahwa agama harus berorientasi Tionghoa. (bbc/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif