jpnn.com, KISARAN - Seorang suami bernama Niat Soman, 41, bersama istri dan anaknya, Reni Ariani dan Aska, 7, mengalami nasib tragis saat jalan-jalan ke Kisaran, Sumut.
Pasalnya, sepedamotor yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan istri Soman, Reni Ariani meninggal dunia.
BACA JUGA: Tabrak Mahasiswa hingga Tewas, Sopir Truk Melarikan Diri
Informasi dihimpun, Soman adalah seorang PNS yang bertugas di Pemkab Batubara. Mereka mengalami kecelakaan saat melintas di jalinsum tepatnya di Kelurahan Sidomukti, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
Awalnya Soman berencana mau jalan-jalan dengan anaknya Aska, 7, dan istrinya Reni Ariani, 36, ke Kota Kisaran.
BACA JUGA: Mobil Berisi Satu Keluarga Terjun ke Jurang 50 Meter
Keluarga yang tinggal di Sei Balai, Kabupaten Batubara ini berangkat dengan menggunakan sepedamotor Honda Vario BK 4584 OAD.
Namun dalam perjalanan mereka (TKP), Soman menabrak seorang pengendara sepedamotor jenis Jialing yang dikendarai seorang kakek-kakek bernama Tukimen, 86, warga Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Kisaran Barat, Kabupaten Asahan.
BACA JUGA: Mukjizat Terjadi Saat Kecelakaan Besar Antara Truk dan Jazz
Kecelakaan ini mengakibatkan para pengendara kritis sehingga dilarikan ke RSUD H Abdul Manan Simatupang.
Beruntung, Aska yang masih berusia 7 tahun selamat dan hanya mengalami luka ringan di bagian wajah. Anak bungsu dari dua bersaudara ini tampak syok dan sedikit ketakutan.
Hal yang sangat menyedihkan menimpa Reni Ariani, istri Soman. Reni sempat ditolong pihak medis. Namun ia tak bisa diselamatkan dan meninggal dunia.
Isak tangis keluarga pun hiteris di RSUD melihat Reni meninggal dunia. Mereka seolah tidak menerima kepergian Reni untuk selamanya.
Siti Fatimah, adik kandung Soman mengatakan, setahu dia, kakak iparnya itu mau jalan-jalan (piknik) ke Kisaran.
“Setahu aku mereka mau pergi jalan-jalan ke Kisaran. Memang biasanya malam minggu mereka sering jalan ke Kisaran,” kata Siti sambil menangis.
“Tapi aku pun gak nyangka ini terjadi. Aku dapat telepon dari salah satu keluargaku kalau abangku ini mengalami kecelakaan. Aku langsung berangkat ke RSUD ini dan kulihat abang dan kakak iparku sudah kritis dan nggak lama kakak iparku itu meninggal dunia,” ujar Siti terbata-bata sambil menyeka air matanya.
Ditempat yang sama Didin, 18, warga Kelurahan Sidomukti mengaku sempat melihat peristiwa kecelakaan ini.
“Aku sempat lihat kejadian itu, bang. Aku juga kenal sama kakek itu (Tukimen). Dia mau nyebrang jalan ke arah Sidomulyo (arah Batu Bara). Aku juga dengar klakson panjang dari kreta Oom itu (Soman), tapi aku tak tau oom itu kencang atau pelan. Terus oom itu nambrak kakek itu saat nyebrang jalan sampai istri oom itu terpental sekitar 10 meter,” jelasnya.
Kasat Lantas Polres Asahan AKP Rusbeny SH MH membenarkan adanya peristiwa kecelakan lalu lintas itu.
“Sepedamotor merk Jialing yang dibawa Tukimin tidak dipasangi TNKB. Dia datang dari jalan kecil di sisi kiri Sidomukti dari arah Medan. Kemudian berjalan melawan arah di badan jalan sebelah kiri mengarah ke Medan. Dengan ragu-ragu dia ingin menyeberang tanpa memperhatikan ada kendaraan yang datang dari arah Medan menuju Rantauprapat yang dibawa Soman,” jelasnya.
Apa yang dilakukan Tukimin membuat konsentrasi Soman terganggu sehingga menyebabkan kecelakaan tersebut. (bay/des)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Singapura Jadi Korban di Tol Ngawi -Sragen
Redaktur & Reporter : Budi