Pilgub Jakarta, Indikator: RK Lebih Kompetitif Lawan Anies daripada Ahok

Kamis, 25 Juli 2024 – 16:11 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonsia Burhanuddin Muhtadi. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta.

Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi menyebutkan politikus Partai Golkar, Ridwan Kamil alias RK bisa menjadi lawan kompetitif Anies Baswedan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

BACA JUGA: PKB Diajak Untuk Mendukung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta

RK dinilai akan lebih memberikan perlawanan untuk Anies ketimbang kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dia menjelaskan Ridwan Kamil mampu menggaet pemilih Ahok ketika berhadapan (head to head) dengan Anies. 

BACA JUGA: NasDem Resmi Dukung Anies Buat Pilkada Jakarta, Adian PDIP: Bagus, Kami Gembira

"Kalau misalnya Anies versus Ridwan Kamil, suara pemilih Ahok cenderung lari ke RK, 20 persen. Suara RK awalnya 18,9 persen (dalam simulasi tiga nama), langsung melonjak 38,8 persen (ketika head to head dengan Anies). Selisihnya dalam 3 nama antara Anies vs Ridwan Kamil itu puluhan persen, tetapi dua nama, selisihnya menipis. Jadi, sekitar 11 persen," katanya secara daring, Kamis (25/7).

"Jadi, meskipun Ahok nomor 2 di bawah Anies dalam semua simulasi dan di atas Ridwan Kamil, tetapi kalau melihat tren ini, sepertinya RK lebih kompetitif melawan Anies ketimbang Ahok," lanjutnya.

BACA JUGA: Surya Paloh Larang Anies Baswedan Berpasangan dengan Kader NasDem di Pilkada Jakarta

Dia menjelaskan dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Anies tertinggi dengan 43,8 persen, disusul Ahok 32,1 persen, dan Ridwan Kamil 18,9 persen.

Adapun ketika head to head Anies kontra Ahok, Anies meraih dukungan 52 persen dan Ahok 42 persen.

Burhanuddin menjelaskan margin antara Anies dan Ridwan Kamil pun terpaut sekitar 11 persen ketika keduanya berhadapan. 

Hasilnya, Anies meraih 50,1 persen dan Ridwan Kamil 38,8 persen. Sementara itu, head to head antara Ahok versus Ridwan Kamil hasilnya sama-sama mendapatkan dukungan 44,7 persen.

Burhanuddin juga membenarkan kekhawatiran Partai Golkar bahwa Ridwan Kamil belum cukup kompetitif untuk bersaing pada Pilgub Jakarta 2024. 

Namun, apabila merujuk hasil survei Indikator, Ridwan Kamil tidak dapat dikalahkan dengan mudah.

"Data ini menunjukkan Ridwan Kamil tidak semudah itu (dikalahkan) kalau misalnya maju," tuturnya.

Menurut Burhanuddin, ini terjadi karena Ridwan Kamil cenderung inklusif daripada Anies dan Ahok. Sebab, dapat limpahan suara dari pendukung keduanya ketika salah satunya tidak maju.

Selain itu, dia juga menyebutkan suara Ahok cenderung tidak berubah karena pernah tersandung kasus penistaan agama pada 2016-2017. 

"Itu yang membuat suara Ahok semacam flat, tidak mampu menarik basis pemilih, terutama muslim konservatif di Jakarta," tandas Burhanuddin.

Survei itu sendiri dilaksanakan pada 18-26 Juni 2024 dengan melibatkan 800 warga Jakarta yang telah memiliki hak pilih sebagai responden. 

Sampel berasal dari seluruh kota di Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.

Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(mcr8/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler