Pilgub Jatim, PKB Cari Kejelasan ke Kiai

Rabu, 24 Mei 2017 – 01:28 WIB
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB H Abdul Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif, Denanyar, Jombang. Foto: Humas PKB

jpnn.com, SURABAYA - DPW PKB Jatim langsung mengadakan rapat internal pasca beredaran surat yang ditandatangani 21 kiai sepuh terkait Pilgub 2018.

Di sela-sela rapat, Ketua DPW PKB Jatim Abdul Halim Iskandar berencana melakukan tabayyun (mencari kejelasan, Red) ke kiai­kiai sebelum menentukan langkah selanjutnya.

BACA JUGA: Soal Surat 21 Kiai Sepuh NU, Begini Reaksi Muhaimin Iskandar

“Secara resmi kami sudah terima suratnya tadi malam. Surat tersebut kan bisa ditafsirkan apa saja. Tidak jelas ditujukan kepada siapa (dukungan pilgub, Red). Serta seperti apa polanya,” ujar Abdul Halim Iskandar seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group), Selasa (23/5).

Pria yang juga Ketua DPRD Jatim ini menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan tabayyun terlebih dahulu.

BACA JUGA: Ribuan Kader PKB Sambangi Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif

Sebagai partai yang juga didirikan oleh para kiai, sikap itu sebagai langkah penghormatan.

Abdul Halim Iskandar menambahkan, selama ini hubungan antara PKB dan kiai sepuh NU berlangsung baik. Dia menilai, datangnya surat itu merupakan suatu upaya komunikasi dengan niatan yang baik.

BACA JUGA: Bocor, Surat Pernyataan 21 Kiai Sepuh NU terkait Pilgub Jatim, Isinya…

Di PKB memang ada mekanisme meminta pertimbangan kiai ketika memilih calon dalam suatu Pilkada.

“Kami tidak mengandai­andai. Tapi yang jelas, sejak awal hingga saat ini saya optimistis maju dalam pilgub,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang juga digadang maju dalam Pilgub 2018 belum mau berkomentar mengenai beredarnya surat tersebut.

Gus Ipul, panggilan akrabnya masih ingin melihat kejelasannya. Terlepas dari itu, dia menilai bahwa keluarnya surat kiai sepuh itu menunjukkan jika NU kompak.

“Kami tunggu dulu saja. Surat himbauan dari kiai ini ajakan yang masuk akal. Karena PKB dan NU itu memiliki historis, hubungan idiologi dan hubungan kai dengan santrinya. Sehingga surat itu sebagai upaya ajakan kyai pada santrinya untuk bersatu,” kata Gus Ipul.

Seperti diketahui, tersebar bocoran surat mengenai himbauan para kiai untuk menyatukan. Mereka telah mengeluarkan surat seruan kepada Muhaimin Iskandar, Senin (19/5). (bae/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Makin Kesulitan, Nelayan Pekalongan Mengeluh ke Marwan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler