jpnn.com, MEDAN - Suhu politik dalam negeri kian memanas menjelang Pilkada serentak pada November 2024 mendatang.
Tidak hanya di Jakarta, suhu politik di Sumatera Utara (Sumut) kian memanas seiring munculnya bursa calon gubernur yang digadang-gadang bakal maju di Pilgub Sumut yang menghiasi laman media berbagai platform.
BACA JUGA: Terima Surat Tugas dari PAN, Bobby Nasution: Ini Simbol Bersama Membangun Sumut 5 Tahun ke Depan
Seperti diketahui, sejumlah nama besar digadang-gadang maju di Pilgub Sumut, mulai dari Edy Rahmayadi yang merupakan gubernur petahana hingga Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait hal tersebut, mantan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan mengatakan banyaknya nama yang digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pilgub Sumut mendatang tidak berpengaruh terhadap dirinya.
BACA JUGA: Edy Rahmayadi Enggak Takut Lawan Menantu Presiden Jokowi Bobby Nasution
Karena menurut Nikson, semakin banyak calon yang akan tampil nanti tentunya makin banyak pilihan masyarakat Sumut dalam menentukan pemimpin mereka.
"Artinya, makin banyak pilihan makin bagus, dan masyarakat dapat lebih mengetahui siapa pemimpin yang layak dipilih untuk memimpin daerahnya," ujar Nikson, Selasa (25/6).
Meski sejumlah nama besar bakal maju di Pilgub Sumut mendatang saat ini telah ramai diperbincangkan, Nikson mengatakan dirinya tak gentar sama sekali.
Nikson mengingatkan memiliki nama besar saja tidak cukup untuk memimpin sebuah daerah, karena seorang pemimpin juga harus memiliki kapasitas dan kapabilitas mumpuni dan tentunya didukung masyarakat.
"Jika saya mendapatkan amanah untuk maju dalam kontestasi Pilgub Sumut mendatang, saya tidak akan gentar menghadapi rival yang memiliki nama besar, seperti petahana Edy Rahmayadi, bahkan Bobby Nasution," tegasnya.
Lebih lanjut Nikson mengatakan dirinya percaya diri lantaran telah memiliki pengalaman selama sepuluh tahun membangun dan memimpin di wilayah Tapanuli Utara.
Hal itu terlihat dari keberhasilannya menurunkan kemiskinan dan pengangguran, menaikkan pendapatan perkapita masyarakat di Tapanuli Utara, hingga memperkecil angka kesenjangan sosial.
"Masyarakat Sumut itu rasional dan cerdas, serta berani kalau benar dan pasti berani memilih yang diyakini baik serta mampu memimpin, karena mereka tidak takut intimidasi," ungkap Nikson.
"Jadi, calon pemimpin tak cukup hanya punya nama besar saja," tandasnya. (mar1/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi