jpnn.com, JAKARTA - Pilkada Muba yang berlangsung pada Rabu (27/11/2024) merupakan pertarungan konsultan politik nasional LSI Denny JA vs FIXPOLL Indonesia.
LSI Denny JA lebih mengunggulkan Lucianty-Syafaruddin. Hal tersebut tercermin dari rilis survei yang digelar lembaga ini sehari sebelum masa tenang yang menempatkan Lucianty-Syafaruddin unggul 55,5 persen berbanding 36,2 persen untuk Toha-Rohman.
BACA JUGA: Survei Pilkada Muba Terbaru: Lucianty-Syaparuddin Masih Unggul, Selisih 2,4%
Sedangkan FIXPOLL Indonesia lebih mengunggulkan Toha-Rohman 55,1 persen berbanding 42,2 persen untuk Lucianty-Syafaruddin, rilis survei ini juga digelar sehari sebelum masa tenang.
Jika mencermati tren elektabilitas Kedua kandidat, Lucianty-Syafaruddin sejak Agustus -Oktober di puncak elektabilitas, yaitu kisaran 69 persen, sementara Toha-Rohman berangkat dari elektabilitas 17 persen, namun elektabilitas Lucianty-Syafaruddin terus mengalami penurunan, sebaliknya Toha-Rohman perlahan mengalami kenaikan elektabilitas.
BACA JUGA: Kapolres Rohil Pantau Penghitungan Suara di PPK Seusai Pilkada
Berdasarkan hasil real count Pilkada Muba Toha-Rohman unggul 62 persen berbanding 38 persen untuk Lucianty-Syafaruddin.
Hal ini menunjukkan konsultan politik yang mendampingi Toha-Rohman bekerja dengan sangat efektif dan efisien memenangkan kandidat ini.
BACA JUGA: Bawaslu Minta Setop Penyebaran Hoaks dan Ujaran Kebencian Terkait Pilkada Serentak
Kerja politik dalam Pilkada merupakan perpaduan akurasi data survei, pengelolaan political branding kandidat dan strategi pemenangan, kerja politik juga merupakan adu kredibilitas dan kompotensi antara konsultan politik.
Ketua DPC Nasdem Musi Banyuasin Khoirad menekankan konsultan politik juga memiliki tanggung jawab moral dalam bentuk edukasi politik
“Konsultan politik juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan edukasi politik dan menciptakan iklim demokrasi berkualitas,” ujarnya.
Untuk diketahui, LSI Denny JA tergabung dalam Asosiasi AROPI, sedangkan FIXPOLL Indonesia tergabung dalam Asosiasi PRESISI.(fri/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Friederich Batari