Pilot dan Copilot Tewas

Minggu, 30 September 2012 – 07:07 WIB
JENAZAH MARSEKAL PURN NORMAN T LUBIS: Sejumlah petugas membawa peti jenazah Marsekal Purn Norman T Lubis di rumah duka jalan Flores, Kota Bandung, Sabtu (29/9). Marsekal Purn Norman T Lubis, dan Kopilot Letkol Purn Toni Hartono meninggal dunia saat pesawat jenis Bravo AS 202 bernomor registrasi LM 2003 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) melakukan atraksi di udara dalam rangkaian acara Bandung Air Show (BAS) 2012 di sekitar Lanud Husein Satranegara. Foto: SEPTIANJAR MUHARAM/RADAR BANDUNG
BANDUNG- HUT ke 202 Bandung kali ini memakan korban, ketika pesawat berjenis Bravo As-202 jatuh dan menabrak kantor Persatuan Istri Angakta Udara(PIA) Ardya Garini  di lingkungan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU(Dislitbangau), saat melakukan atraksi manuver sekitar pukul 11.37, dan menewaskan pilot serta copilotnya dalam agenda Bandung Air Show(BAS) HUT Kota Bandung, kemarin(29/9).

Tragedi berdarah tersebut seperti jilid II, pasalnya pada penyelengaraan BAS pertama tahun 2010 lalu, pun terjadi tragedi yang hampir sama dan menewaskan satu pilot bernama Alexander Supelli, ketika pesawat Decathlon yang dikemudikannya menghunjam bumi saat beratraksi pada 24 September 2010.       

BAS sendiri menjadi salah satu agenda dua tahunan Kota Bandung, dalam acara tersebut Kota Bandung bersama PT Dirgantara Indonesia dan TNI AU bekerjasama memamerkan berbagai jenis pesawat yang dimiliki Indonesia untuk dipamerkan di hadapan warga Bandung. Bukan hanya itu berbagai atraksi pesawat pun menjadi salah satu tontonan yang paling ditunggu-tunggu warga setiap even BAS.

Sayang, dari dua kali penyelenggaraan BAS selalu memakan korban jiwa, dan keduanya terjadi ketika atraksi Tragedi BAS Jilid II
pesawat berlangsung.

Pesawat Bravo 202 yang diterbangkan Marseka Pertama Purnawirawan dr Norman Lubis(pilot) dan Letnal Kolonel Tony Hartono(copilot) tersebut pada Sabtu(29/9) naas itu memang sedang mempertontonkan kehebatannya bermanuver dan terbang rendah. 

Seorang pengunjung Deni,25, yang sedang menonton atraksi BAS mengatakan dirinya sempat melihat pesawat atraksi. Saat itu sekitar pukul 11.20, pesawat melakukan manuver naik secara vertikal dan ketika turun kehilangan kendali dan jatuh serta menimbulkan suara keras dan terlihat gumpalan asap.

"Saya sedang melihat atraksi tapi tiba-tiba terlihat pesawat seperti kehilangan kendali dan jatuh," katanya saat ditemui di Kompleks Perumahan Milenium Regency, Sabtu(29/9).

Dari pantauan Radar Bandung (Grup JPNN) di lokasi kejadian, tampak arus masuk maupun keluar di komplek Litbang TNI AU Husein Sastranegara ramai karena dikerumuni warga yang ingin melihat serta tampak beberapa mobil pemadam kebakaran hilir mudik menuju lokasi untuk evakuasi.

Menurut Amran,31, siang itu dirinya sedang bekerja dan terlihat ada asap hitam yang membumbung maka dia segera keluar kantornya untuk melihat ke lokasi. "Saya langsung menuju lokasi kejadian dan benar ada pesawat jatuh," katanya.

Sementara itu, penyebab tragedi jatuhnya pesawat latih Bravo As-202 pada Bandung Air Show(BAS) 2012, akan diusut. Pengusutan akan melibatkan tim dari Mabes AU (Angkatan Udara) dan Fasi(Federasi Aerosport Indonesia). "Untuk menyelidiki tragedi jatuhnya , pesawat ini, kami  sudah berkoordinasi dengan pihak terkait," ujar Danlanud Husen Sastranegara Kolonel Pnb Umar Sugeng Hariyono menjelaskan, kepada wartawan dalam konferensi pers di Lanud Husen Sastranegara.

Menurutnya, kedua tim tersebut telah bertolak dari Jakarta dan segera menuju lokasi jatuhnya pesawat di kantor Persatuan Istri Angakta Udara(PIA) Ardya Garini  di lingkungan Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU(Dislitbangau).

Ditanya mengenai dugaan sementara jatuhnya pesawat tersebut, Umar belum bisa memastikannya, pasalnya hal tersebut harus menunggu dari hasil penyelidikan tim.
 “Kami belum tahu sampai kapan(penyelidikan). Ini semua butuh cukup waktu. Tapi kami inginnya segera,” katanya.

Ditemui di tempat yang sama, Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Abdul Rakhman Baso mengatakan penyelidikan akan dilakukan oleh pihak TNI AU. Namun, jika dibutuhkan, pihaknya dengan senang hati akan membantu. “Tapi kalau kita (Polri) dibutuhkan, kami juga siap membantu,” tuturnya.

Dari informasi yang dihimpun pesawat Bravo As-202 adalah buatan Swiss tahun 1976. Pesawat tersebut, kini digunakan oleh Fasi sebagai pesawat latih yang terbang pada Sabtu, Minggu, dan hari libur lainnya. (cr1/mur)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Tes Lanjutan CPNS Formasi Guru Batal Digelar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler