Dari pilot helikopter Apache Israel Kapten Orr-lah suara berbeda itu muncul
BACA JUGA: Usamah bin Laden Serukan Rebut Al Aqsa
Dia menyesal dan meminta maaf karena banyaknya korban sipil yang jatuh“Yang selalu terbayang, ketika saya mengunci target dan bersiap menembak, tiba-tiba saya melihat anak kecil dari sudut mata saya,” katanya seperti dilansir Associated Press.
Orr mengatakan kalau dia berusaha sangat keras agar misil yang dijatuhkan dari pesawatnya tidak mengenai sasaran sipil
BACA JUGA: Perpecahan Mulai Hinggapi Kabinet Pemerintahan Israel
Namun, dalam kenyataanya, serangan udara itu justru lebih banyak menewaskan warga sipil seperti perempuan dan anak-anakBACA JUGA: Miliarder Pemalsu Kematian Tertangkap
Setiap misil yang kami tembakkan sudah memperhitungkan hingga meter wilayah sasaran,’’ terang Orr“Namun, kami sadar, disamping musuh, para warga sipil juga menjadi korbanKami minta maaf, bukan saja dari saya sebagai serdadu Angkatan Udara Israel, melainkan juga seluruh rakyat di negara kami,’’ lanjut Orr
Orr menambahkan, susah membedakan antara militan Hamas dengan warga sipilPejuang Hamas tak memiliki identitas apapun yang membedakannya dengan warga sipilBahkan ketika berperang, Hamas berpakaian ala sipil
Sejak invasi Israel ke Gaza, tiga minggu lalu, korban tewas di kubu Palestina hampir mencapai 1.000 jiwaDari jumlah itu, lebih dari setengahnya warga sipil, terutama perempuan dan anak-anakSerangan brutal Israel yang tanpa pandang bulu itu memancing reaksi keras PBB dan badan kemanusiaan duniaMereka menuntut investigasi independen terhadap kemungkinan pelanggaran hukum perang internasional oleh Israel“Jika harus memilih, lebih baik perang ini tidak terjadi,’’ kata Orr(ape/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uni Eropa Ancam Tuntut Gazprom dan Naftogaz
Redaktur : Tim Redaksi