Pilot Israel Meminta Maaf

Kamis, 15 Januari 2009 – 12:11 WIB
HAMBURKAN BOM- Salah satu Helikopter Apache Israel saat menembak sasaran. Meski dilengkapi perlengkapan canggih, aksi para pilot ini hanya berhasil membunuh anak-anak dan wanita. Foto: Dok
SUARA berbeda terdengar dari kubu Israel kemarinKalau selama ini hanya kesombongan yang berhembus dari negeri yang mulai eksis pada 1948 itu, kemarin terselip jerit penyesalan dari sana.

Dari pilot helikopter Apache Israel Kapten Orr-lah suara berbeda itu muncul

BACA JUGA: Usamah bin Laden Serukan Rebut Al Aqsa

Dia menyesal dan meminta maaf karena banyaknya korban sipil yang jatuh
Pilot muda berusia 25 tahun itu termasuk salah seorang aktor yang membumihanguskan Gaza lewat serangan udara pada awal Operasi Cast Lead Israel 27 Desember lalu.

“Yang selalu terbayang, ketika saya mengunci target dan bersiap menembak, tiba-tiba saya melihat anak kecil dari sudut mata saya,” katanya seperti dilansir Associated Press.   

Orr mengatakan kalau dia berusaha sangat keras agar misil yang dijatuhkan dari pesawatnya tidak mengenai sasaran sipil

BACA JUGA: Perpecahan Mulai Hinggapi Kabinet Pemerintahan Israel

Namun, dalam kenyataanya, serangan udara itu justru lebih banyak menewaskan warga sipil seperti perempuan dan anak-anak
“Kami benar-benar mengusahakan seminimal mungkin jatuhnya korban sipil

BACA JUGA: Miliarder Pemalsu Kematian Tertangkap

Setiap misil yang kami tembakkan sudah memperhitungkan hingga meter wilayah sasaran,’’ terang Orr

“Namun, kami sadar, disamping musuh, para warga sipil juga menjadi korbanKami minta maaf, bukan saja dari saya sebagai serdadu Angkatan Udara Israel, melainkan juga seluruh rakyat di negara kami,’’ lanjut Orr

Orr menambahkan, susah membedakan antara militan Hamas dengan warga sipilPejuang Hamas tak memiliki identitas apapun yang membedakannya dengan warga sipilBahkan ketika berperang, Hamas berpakaian ala sipil

Sejak invasi Israel ke Gaza, tiga minggu lalu, korban tewas di kubu Palestina hampir mencapai 1.000 jiwaDari jumlah itu, lebih dari setengahnya warga sipil, terutama perempuan dan anak-anakSerangan brutal Israel yang tanpa pandang bulu itu memancing reaksi keras PBB dan badan kemanusiaan duniaMereka menuntut investigasi independen terhadap kemungkinan pelanggaran hukum perang internasional oleh Israel“Jika harus memilih, lebih baik perang ini tidak terjadi,’’ kata Orr(ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Uni Eropa Ancam Tuntut Gazprom dan Naftogaz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler