jpnn.com, JAKARTA - Duka mendalam dirasakan keluarga Didik Gunardi, salah seorang penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1) siang lalu. Didik adalah seorang pilot NAM Air, yang juga bagian dari grup Sriwijaya Air.
Dalam kecelakaan pesawat rute Jakarta-Pontianak tersebut, Didik tidak berperan menjadi pemegang kemudi sebagaimana profesinya sebagai pilot.
Dia hanya menumpang pesawat tersebut karena harus bertugas menerbangkan pesawat NAM Air rute Pontianak-Surabaya pada Minggu (10/1) pagi.
Namun, kini Didik ikut hilang bersama pesawat yang ditumpanginya.
BACA JUGA: Satu Jenazah Penumpang Sriwijaya Air Telah Teridentifikasi, Ini Identitasnya
Inda Gunawan (57), kakak kandung dari Didik mengaku bahwa dirinya dan pihak keluarga besar mulanya tidak percaya dengan informasi yang menyebutkan bahwa Didik hilang bersama pesawat Sriwijaya Air.
"(Saya) berusaha untuk jangan panik, sabar, bahwa Didik itu tidak (kerja) di Sriwijaya, tetapi di NAM Air. Setelah kami berdua sampai rumah, baru didatangi adik," kata Inda saat dikonfirmasi, Senin (11/1).
BACA JUGA: Pencarian Penumpang Sriwijaya Air SJ182, Basarnas Sudah Menerima 40 Kantong Jenazah
Inda pun akhirnya mendapat informasi bahwa Didik menjadi penumpang pesawat tersebut, karena harus menerbangkan pesawat NAM Air pada Minggu paginya.
Saat itu pula Didik masih belum percaya bahwa Didik ikut dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 itu.
"Mendengar itu, kami belum percaya. Lalu saya cari daftar manifest. Setelah ketemu (nama Didik) baru otomatis semua pasti terpukul, syok apalagi istrinya, anaknya, bapaknya. Semua saudara syok bahkan tetangga di kampung juga," ujar Inda.
Saat ini pihak keluarga masih menunggu kabar terbaru soal jenazah Didik. Istri dari Didik pun sudah diambil DNAnya guna kepentingan identifikasi korban.
Inda menambahkan bahwa pihak keluarga masih belum menerima kejadian yang menimpa Didik.
Saking tidak terimanya, pihak keluarga Didik hanya ingin menerima informasi dari pihak pemerintah langsung. Pihak keluarga juga masih belum menerima karangan bunga yang tiba di rumah duka Didik.
"Kalau informasi ditemukan atau belum, kami belum juga belum bisa memberikan informasi, karena apa, di rumah ini juga informasi (jatuhnya Sriwijaya Air) ini ditutup," ujar Inda.
"Ada TV di atas itu ditutup, tidak dinyalakan. Justru adik saya, istrinya (Didik) ditambah atau gimana karena juga tidak menerima karangan bunga atau apapun memang belum bisa menerima," ujar Inda.-
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi