JAKARTA - Pesawat terbang yang dikendalikan oleh seorang pilot yang masih dalam pengaruh sabu-sabu, sama saja mengantarkan nyawa penumpangnya ke alam kekal.
Disorientasi yang dialami pengguna sabu, jarak yang masih jauh terlihat sudah dekat. Potensi pesawat menukik ke laut sangat besar, jika letak bandara tak jauh dari pantai.
Psikiater senior, Prof Dr dr Dadang Hawari, menjelaskan, para pengguna sabu akan mengalami mispersepsi panca indera. "Jika pesawat diterbangkan pilot yang menggunakan sabu, landasan yang masih jauh terlihat sudah dekat. Belum saatnya landing, sudah landing. Bisa saja landingnya malah ke laut," ujar Dadang Hawari saat dihubungi JPNN, kemarin (5/2).
Dadang, yang cukup intens menangani pasien-pasien pengguna narkoba di sejumlah rumah sakit besar di Jakarta ini, menjelaskan, bahwa pilot yang menggunakan sabu, motivasinya sama dengan para pengguna sabu lainnya. Yakni, ingin bersenang-senang.
Apakah pilot itu tak sadar bahwa profesinya menyangkut nyawa ratusan penumpang? Dadang mengatakan, seseorang yang sudah terkena pengaruh sabu, dia tidak begitu sadar siapa sesungguhnya dirinya.
"Selain terjadi halusinasi penglihatan, pengguna juga mengalami perasaan yang berlebihan. Ada perasaan merasa hebat, merasa super, dan semua dianggap enteng," papar Dadang.
Pernahkah ada kasus kecelakaan pesawat dipicu faktor pilot nyabu? Dadang tidak bisa memastikan. Alasannya, selama ini, saat terjadi kecelakaan pesawat, yang ditelisik adalah kotak hitamnya saja. "Nah, ke depan, begitu terjadi kecelakaan pesawat, pilotnya harus dites urine. Begitu juga kecelakaan-kecelakaan yang lain, seperti mobil," kata Dadang.
Pernyataan Dadang menanggapi tertangkapnya Pilot Lion Air SS, di Hotel Garden Palace, Surabaya, pukul 03.30 WIB, Sabtu (4/2). Pada penangkapan itu Badan Narkotika Nasional (BNN) menyita barang bukti 0,04 gram dan alat hisap sabu. SS rencananya akan menerbangkan pesawat pada pukul 06.00 WIB dengan tujuan Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya.
Sebelumnya, 10 Januari 2012, pilot Lion Air yang lain, berinisial HA, dibekuk di Makassar, Sulawesi Selatan karena positif memakai sabu. Penangkapan SS di Surabaya adalah hasil pengembangan pemeriksaan terhadap HA.
Menurut Dadang, jika esok paginya SS jadi penerbangkan pesawat, maka potensi celaka sangat besar. Kata Dadang, penggunaan sabu masih ada efeknya hingga 24 jam. "Karenanya, sekarang seluruh maskapai harus menerapkan aturan tes urine sebelum terbang," kata Dadang. Bahkan, kata Dadang, perlu juga dilakukan tes mengenai kondisi pilot, tiga hari sebelum terbang.(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remunerasi Tak Bisa Kurangi Korupsi
Redaktur : Tim Redaksi